Hadits - 0391

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ بْنُ حَنْبَلٍ: حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ، عَنْ إِسْمَاعِيلَ، حَدَّثَنِي الْحَارِثُ بْنُ شُبَيْلٍ عَنْ أَبِي عَمْرٍو الشَّيْبَانِيِّ، عَنْ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ، قَالَ: كَانَ الرَّجُلُ يُكَلِّمُ صَاحِبَهُ فِي عَهْدِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْحَاجَةِ فِي الصَّلَاةِ، حَتَّى نَزَلَتْ هَذِهِ الْآيَةُ وَقُومُوا لِلَّهِ قانِتِينَ فَأُمِرْنَا بالسكوت
334-391. Imam Ahmad bin Hanbal berkata, Yahya bin Sa'id menceritakan kepada kami, dari Isma'il, Al Harits bin Syubail menceritakan kepadaku, dari Abu Amru Asy-Syaibani, dari Zaid bin Arqam, ia berkata, "Dulu seorang laki-laki berbicara kepada rekannya tentang suatu keperluan dalam shalat, sampai turun ayat ini; 'Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk.' (Qs. Al Baqarah [2]: 238) Maka kami diperintahkan untuk diam."

Shahih: Musnad Imam Ahmad (18792) dan Muslim (539)

Popular posts from this blog

Tafsir Surat Al-'Alaq, ayat 1-5

Tafsir Surat Al-Anbiya, ayat 83-84

Tafsir Surat An-Naba, ayat 1-16