Hadits - 0263
عَنِ الْحَارِثِ بْنِ فُضَيْلٍ، عَنْ سُفْيَانَ بْنِ أَبِي الْعَوْجَاءِ، عَنْ
أَبِي شُرَيْحٍ الْخُزَاعِيِّ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ: «من أُصِيبَ بِقَتْلٍ أَوْ خَبَلٍ «3» فَإِنَّهُ يَخْتَارُ
إِحْدَى ثَلَاثٍ: إِمَّا أَنْ يَقْتَصَّ، وَإِمَّا أَنْ
يَعْفُوَ، وَإِمَّا أَنْ يَأْخُذَ الدِّيَةَ، فَإِنْ أَرَادَ الرَّابِعَةَ،
فَخُذُوا عَلَى يَدَيْهِ، وَمَنِ اعْتَدَى بَعْدَ ذَلِكَ فَلَهُ نَارُ جَهَنَّمَ
خَالِدًا فِيهَا»
206-263. Dari Al Harits bin Fudhail, dari Sufyan bin Abi Al
'Auja', dari Abu Syuraih Al Khuza'i, bahwa Nabi SAW bersabda, "Barangsiapa
ditimpa pembunuhan atau perusakan anggota tubuh, maka dia berhak memilih salah
satu dari tiga: menuntun qishash, memaafkan, atau mengambil diyat. Jika dia
ingin melakukan yang keempat, maka cegahlah dia. Dan barangsiapa yang melampaui
batas sesudah itu, maka baginya siksa neraka Jahanam; dia kekal di
dalamnya."
Dha’if: Al Albani (Dha’if Al
Jami’: 5433)