Tafsir Surat Yasin, ayat 63-67
{هَذِهِ
جَهَنَّمُ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ (63) اصْلَوْهَا الْيَوْمَ بِمَا كُنْتُمْ
تَكْفُرُونَ (64) الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا
أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ (65) وَلَوْ
نَشَاءُ لَطَمَسْنَا عَلَى أَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوا الصِّرَاطَ فَأَنَّى
يُبْصِرُونَ (66) وَلَوْ نَشَاءُ لَمَسَخْنَاهُمْ عَلَى مَكَانَتِهِمْ فَمَا
اسْتَطَاعُوا مُضِيًّا وَلا يَرْجِعُونَ (67) }
Inilah Jahanam yang dahulu kamu diancam
(dengannya). Masuklah ke dalamnya
pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya. Pada hari ini Kami tutup
mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah
kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. Dan jikalau Kami
menghendaki, pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; lalu mereka
berlomba-lomba (mencari) jalan. Maka betapakah mereka dapat melihat(nya).
Dan jikalau Kami menghendaki, pastilah Kami ubah mereka di tempat mereka berada;
maka mereka tidak sanggup berjalan lagi dan tidak (pula) sanggup
kembali.
Dikatakan kepada Bani Adam yang kafir-kafir kelak pada hari kiamat saat
neraka Jahanam telah dimunculkan di hadapan mereka dengan nada kecaman dan
cemoohan:
{هَذِهِ
جَهَنَّمُ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ}
Inilah Jahanam yang dahulu kamu diancam (dengannya). (Yasin: 63)
Maksudnya, inilah azab yang pernah diperingatkan oleh para rasul kepada
kalian, namun kalian mendustakannya.
{اصْلَوْهَا
الْيَوْمَ بِمَا كُنْتُمْ تَكْفُرُونَ}
Masuklah ke dalamnya pada hari ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya.
(Yasin: 64)
Semakna dengan apa yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{يَوْمَ
يُدَعُّونَ إِلَى نَارِ جَهَنَّمَ دَعًّا * هَذِهِ النَّارُ الَّتِي كُنْتُمْ بِهَا
تُكَذِّبُونَ * أَفَسِحْرٌ هَذَا أَمْ أَنْتُمْ لَا تُبْصِرُونَ}
pada hari mereka didorong ke neraka Jahanam dengan sekuat-kuatnya.
(Dikatakan kepada mereka), "Inilah neraka yang dahulu kamu selalu
mendustakannya.” Maka apakah ini sihir? Ataukah kamu tidak melihat? (At-Tur:
13-15)
**************
Adapun firman Allah Swt.:
{الْيَوْمَ
نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ
بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ}
Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada kami tangan
mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka
usahakan. (Yasin: 65)
Ayat ini menceritakan keadaan orang-orang kafir dan orang-orang munafik kelak
di hari kiamat ketika mereka mengingkari perbuatan jahat mereka di dunia dan
mengucapkan sumpah untuk itu. Maka Allah mengunci mulut mereka dan dibiarkanlah
oleh-Nya semua anggota tubuh lainnya berbicara menjadi saksi atas apa yang telah
mereka perbuat.
قَالَ
ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا أَبُو شَيْبَةَ إِبْرَاهِيمُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا مِنْجَاب بْنُ الْحَارِثِ التَّمِيمِيُّ،
حَدَّثَنَا أَبُو عَامِرٍ الْأَسَدِيُّ، حَدَّثَنَا سُفْيَانُ، عَنْ عُبَيْدٍ
المُكتب، عَنِ الفُضَيْل بْنِ عَمْرٍو، عَنِ الشَّعْبِيِّ، عَنْ أَنَسِ بْنِ
مَالِكٍ قَالَ: كُنَّا عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،
فَضْحِكَ حَتَّى بَدَتْ نَوَاجِذُهُ، ثُمَّ قَالَ: " أَتُدْرُونَ مِمَّ أَضْحَكُ؟ "
قُلْنَا: اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: "مِنْ مُجَادَلَةِ الْعَبْدِ
رَبَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ، يَقُولُ: رَبِّ أَلَمْ
تُجِرْنِي مِنَ الظُّلْمِ؟ فَيَقُولُ: بَلَى. فَيَقُولُ: لَا أُجِيزُ عَلَيَّ
إِلَّا شاهدًا من نفسي فَيَقُولُ
كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسيبًا، وَبِالْكِرَامِ الْكَاتِبِينَ
شُهُودًا. فَيُخْتَمُ عَلَى فِيهِ، ويُقال لِأَرْكَانِهِ: انْطِقِي. فَتَنْطِقُ
بِعَمَلِهِ، ثُمَّ يُخَلِّي بَيْنَهُ وَبَيْنَ الْكَلَامِ، فَيَقُولُ: بُعدًا
لَكُنَّ وسُحقًا، فعنكنَّ كنتُ أُنَاضِلُ".
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Syaibah Ibrahim
ibnu Abdullah ibnu Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Minjab ibnul
Haris At-Tamimi, telah menceritakan kepada kami Abu Amir Al-Azdi, telah
menceritakan kepada kami Sufyan, dari Ubaid Al-Maktab, dari Al-Fadl ibnu Amr,
dari Asy-Sya'bi, dari Anas ibnu Malik r.a. yang mengatakan bahwa ketika kami
bersama Nabi Saw., tiba-tiba beliau tersenyum sehingga gigi serinya kelihatan.
Kemudian beliau Saw. bersabda, "Tahukah kalian, mengapa aku tertawa?"
Kami menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui." Nabi Saw. bersabda:
Karena bantahan seorang hamba kepada Tuhannya pada hari kiamat. Si hamba
berkata, "Ya Tuhanku, bukankah Engkau melindungiku dari kezaliman?" Tuhan
berfirman, "Benar.” Si hamba berkata, "Saya tidak memperkenankan ada yang
bersaksi terhadapku kecuali hanya diriku sendiri.” Tuhan berfirman, "Cukuplah
dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghitung terhadapmu, juga malaikat
pencatat amal perbuatanmu sebagai saksinya.” Maka dikuncilah mulutnya, lalu
dikatakan kepada anggota-anggota tubuhnya, "Berbicaralah kamu, maka semua
anggota tubuhnya berbicara tentang amal perbuatannya. Kemudian dibiarkan antara
dia dan anggota tubuhnya untuk berbicara. Maka ia berkata (kepada anggota
tubuhnya), "Celaka dan siallah kalian, dahulu aku berjuang membelamu (dan
sekarang kamu mencelakakan diriku)."
Imam Muslim dan Imam Nasai meriwayatkannya. Mereka berdua menerima hadis ini
dari Abu Bakar ibnu Abun Nadr, dari Abun Nadr, dari Ubaidillah ibnu Abdur Rahman
Al-Asyja'i, dari Sufyan As-Sauri dengan sanad yang sama. Kemudian Imam Nasai
mengatakan bahwa ia tidak mengetahui seseorang meriwayatkan hadis ini dari
Sufyan selain Al-Asyja'i. Hadis ini berpredikat garib, hanya Allah-lah
Yang Maha Mengetahui. Demikianlah menurut Imam Nasai.
Dan dalam pembahasan terdahulu telah disebutkan hal yang semisal melalui
riwayat Abu Amir, dari Abdul Malik ibnu Amr Al-Asadi Al-Aqdi, dari Sufyan.
قَالَ
عَبْدُ الرَّزَّاقِ: أَخْبَرَنَا مَعْمَر، عَنْ بَهز بْنِ حَكِيمٍ، عَنْ أَبِيهِ،
عَنْ جَدِّهِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
"إِنَّكُمْ تُدْعَون مُفَدَّمة أَفْوَاهُكُمْ بالفِدَام، فَأَوَّلُ مَا يُسْأَلُ
عَنْ أَحَدِكُمْ فَخِذُهُ وَكَتِفُهُ".
Abdur Razzaq mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ma'mar, dari Bahz
ibnu Hakim, dari ayahnya, dari kakeknya, dari Nabi Saw. yang telah bersabda:
Sesungguhnya kalian kelak akan dipanggil dalam keadaan mulut kalian ditutup
dengan penyumbat. Maka anggota tubuh seseorang dari kalian yang mula-mula
ditanyai adalah paha dan bahunya.
Imam Nasai meriwayatkannya dari Muhammad ibnu Rafi', dari Abdur Razzaq dengan
sanad yang sama.
Sufyan ibnu Uyaynah telah menceritakan dari Suhail, dari ayahnya, dari Abu
Hurairah r.a., dari Rasulullah Saw. tentang hadis hari kiamat yang cukup
panjang, di dalamnya disebutkan bahwa:
"ثُمَّ
يَلْقَى الثَّالِثَ فَيَقُولُ: مَا أَنْتَ؟ فَيَقُولُ: أَنَا عَبْدُكَ، آمَنْتُ
بِكَ وَبِنَبِيِّكَ وَبِكِتَابِكَ، وَصُمْتُ وَصَلَّيْتُ وَتَصَدَّقْتُ -وَيَثْنِي
بِخَيْرٍ مَا اسْتَطَاعَ-قَالَ: فَيُقَالُ لَهُ: أَلَا نَبْعَثُ عَلَيْكَ
شَاهِدَنَا ؟ قَالَ: فَيُفَكِّرُ فِي نَفْسِهِ، مِنَ الَّذِي يَشْهَدُ عَلَيْهِ،
فيُختَم عَلَى فِيهِ، وَيُقَالُ لِفَخِذِهِ: انْطِقِي. فَتَنْطِقُ فَخِذُهُ
وَلَحْمُهُ وَعِظَامُهُ بِمَا كَانَ يَعْمَلُ، وَذَلِكَ الْمُنَافِقُ، وَذَلِكَ
لِيُعْذَرَ مِنْ نَفْسِهِ. وَذَلِكَ الَّذِي سَخِطَ اللَّهُ
عَلَيْهِ".
kemudian orang yang ketiga dihadapkan, lalu ditanya, "Amal apakah yang
kamu bawa?" Ia menjawab, "Aku adalah hambaMu, beriman kepada-Mu dan kepada
Nabi-Mu serta Kitab-Mu. Dan aku mengerjakan puasa, salat, dan berzakat," lalu ia
mengucapkan pujian yang baik sebatas kemampuannya. Lalu dikatakan kepadanya,
"Ingatlah, Aku akan membangkitkan saksi dari Kami terhadapmu." Lalu ia berpikir
untuk mencari siapa yang akan menjadi saksi terhadap dirinya. Maka Allah
membungkam mulutnya dan dikatakan kepada pahanya, "Berbicaralah!" Maka pahanya,
dagingnya, dan tulangnya berbicara, menceritakan semua amal perbuatan yang
pernah dilakukannya. Demikianlah nasib yang dialami oleh orang munafik, hal itu
dilakukan terhadapnya agar alasan Allah kuat, dan itulah yang membuat Allah
murka terhadapnya.
Imam Muslim dan Imam Abu Daud meriwayatkannya melalui hadis Sufyan ibnu
Uyaynah secara panjang lebar.
قَالَ
ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ، رَحِمَهُ اللَّهُ: حَدَّثَنَا أَبِي، حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ
عَمَّارٍ، حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ، حَدَّثَنَا ضَمْضَم بْنُ زُرْعَة
عَنْ شُرَيْح بْنِ عُبَيْدٍ، عَنْ عُقْبَةَ بْنِ عَامِرٍ؛ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: "إِنَّ أَوَّلَ عَظْمٍ مِنَ
الْإِنْسَانِ يَتَكَلَّمُ يَوْمَ يُختَم عَلَى الْأَفْوَاهِ، فَخذُه مِنَ الرِّجل
الْيُسْرَى".
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah
menceritakan kepada kami Hisyam ibnu Ammar, telah menceritakan kepada kami
Ismail ibnu Iyasy, telah menceritakan kepada kami Damdam ibnu Zur'ah, dari
Syuraih ibnu Ubaid, dari Uqbah ibnu Amir r.a., bahwa ia pernah mendengar
Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya anggota tubuh manusia yang mula-mula
berbicara di hari semua mulut dibungkam adalah paha kaki kirinya.
Ibnu Jarir meriwayatkannya dari Muhammad ibnu Auf dari Abdullah ibnul Mubarak
dari Ismail ibnu Iyasy dengan sanad dan lafaz yang semisal.
Imam Ahmad menilai jayyid sanad hadis ini. Untuk itu dia
mengatakan:
حَدَّثَنَا
الْحَكَمُ بْنُ نَافِعٍ، حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عَيَّاشٍ، عَنْ ضَمْضَم بْنِ
زُرْعَة، عَنْ شُرَيْح بْنِ عُبَيد الْحَضْرَمِيِّ، عَمَّنْ حَدَّثه عَنْ عُقْبَةَ
بن عامر؛ أنه سَمِعَ
رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: "إِنَّ أَوَّلَ عَظْمٍ
مِنَ الْإِنْسَانِ يَتَكَلَّمُ يَوْمَ يُختَم عَلَى الْأَفْوَاهِ، فَخذه مِنَ
الرِّجْلِ الشِّمَالِ".
telah menceritakan kepada kami Al-Hakam ibnu Nafi', telah menceritakan kepada
kami Ismail ibnu Iyasy, dan Damdam ibnu Zur'ah dari Syuraih ibnu Ubaid
Al-Hadrami dari seseorang yang menceritakan hadis ini kepadanya, dari Uqbah ibnu
Amir r.a. bahwa ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Sesungguhnya
anggota tubuh manusia yang mula-mula berbicara di hari semua mulut dikunci ialah
paha kaki kirinya.
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ya'qub ibnu Ibrahim,
telah menceritakan kepada kami Ibnu Aliyyah, telah menceritakan kepada kami
Yunus ibnu Ubaid, dari Humaid ibnu Hilal yang mengatakan bahwa Abu Burdah pernah
mengatakan bahwa Abu Musa Al-Asy'ari r.a. telah berkata bahwa kelak di hari
kiamat orang mukmin dipanggil untuk menjalani perhitungan amal perbuatan. Lalu
Tuhannya menampakkan kepadanya semua amal perbuatannya antara Dia dan orang
mukmin itu. Maka orang mukmin itu mengakuinya dan mengatakan, "Benar, ya
Tuhanku, aku telah melakukan anu dan anu dan anu." Maka Allah Swt. mengampuni
semua dosanya dan menutupi sebagian darinya. Tiada seorang makhluk pun yang
melihat dosa-dosa tersebut barang sedikit pun, dan yang tampak hanyalah
kebaikan-kebaikannya saja, sehingga orang mukmin itu menginginkan andaikata
semua manusia melihatnya. Dan orang kafir serta orang munafik dipanggil untuk
menjalani hisab amal perbuatannya, maka Tuhannya membeberkan kepadanya semua
amal perbuatannya. Tetapi ia mengingkarinya dan berkata, "Ya Tuhanku, demi
Keagungan-Mu, sesungguhnya malaikat ini telah mencatat pada buku amalku hal-hal
yang tidak aku kerjakan." Maka malaikat pencatat amal perbuatan berkata
kepadanya, "Bukankah kamu telah melakukan anu di hari anu di tempat anu?" Ia
menjawab, "Tidak, demi keagungan-Mu, ya Tuhanku, aku tidak melakukannya."
Apabila ia mengingkari semuanya itu, maka Allah Swt. membungkam mulutnya. Abu
Musa Al-Asy'ari r.a. melanjutkan, bahwa sesungguhnya ia menduga anggota tubuhnya
yang mula-mula berbicara ialah paha kanannya. Kemudian Abu Musa Al-Asy'ari
membaca firman-Nya: Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah
kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang
dahulu mereka usahakan. (Yasin: 65)
************
Adapun firman Allah Swt.:
{وَلَوْ
نَشَاءُ لَطَمَسْنَا عَلَى أَعْيُنِهِمْ فَاسْتَبَقُوا الصِّرَاطَ فَأَنَّى
يُبْصِرُونَ}
Dan jikalau Kami menghendaki, pastilah Kami hapuskan penglihatan mata
mereka; lalu mereka berlomba-lomba (mencari) jalan. Maka betapakah mereka
dapat melihatnya). (Yasin: 66)
Ali ibnu Abu Talhah telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas sehubungan dengan
tafsir ayat ini. Ibnu Abbas mengatakan bahwa seandainya Kami menghendaki,
pastilah Kami sesatkan mereka dari jalan petunjuk, maka betapakah mereka dapat
melihatnya. Di lain kesempatan Ibnu Abbas mengartikan tamasna dengan
pengertian 'Kami butakan'.
Al-Hasan Al-Basri mengatakan, "Jikalau Allah menghendaki, tentulah mata
mereka dibutakan-Nya sehingga mereka menjadi buta dan tidak dapat melihat jalan
yang ditempuhnya."
As-Saddi mengatakan bahwa seandainya Kami menghendaki, tentulah Kami butakan
penglihatan mereka.
Mujahid, Abu Saleh, Qatadah, dan As-Saddi mengatakan bahwa lalu mereka
berlomba-lomba menuju sirat yakni jalan.
Ibnu Zaid mengatakan, yang dimaksud dengan sirat dalam ayat ini ialah
kebenaran, maka betapakah mereka dapat melihatnya karena Kami telah membutakan
penglihatan mereka.
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa makna fa-anna
yubsirun ialah mereka tidak dapat melihat perkara hak.
*********
Firman Allah Swt.:
{وَلَوْ
نَشَاءُ لَمَسَخْنَاهُمْ عَلَى مَكَانَتِهِم}
Dan jikalau Kami menghendaki, pastilah Kami ubah mereka di tempat mereka
berada. (Yasin: 67)
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa makna masakhnahum
ialah Kami binasakan mereka.
As-Saddi mengatakan bahwa makna yang dimaksud ialah Kamu ubah bentuk mereka.
Abu Saleh mengatakan, maksudnya Kami jadikan mereka batu-batuan.
Al-Hasan Al-Basri dan Qatadah mengatakan bahwa tentulah Allah menjadikan
mereka terduduk di atas kaki mereka.
Karena itulah disebutkan dalam firman berikutnya:
{فَمَا
اسْتَطَاعُوا مُضِيًّا}
maka mereka tidak sanggup berjalan lagi. (Yasin: 67)
Yakni melangkah ke arah depan.
{وَلا
يَرْجِعُونَ}
dan tidak (pula) sanggup kembali. (Yasin: 67)
Yaitu ke arah belakang, bahkan mereka tetap berada di tempatnya, tidak dapat
maju dan tidak dapat mundur.