Tafsir Surat Ash-Shaffat, ayat 139-148
{وَإِنَّ
يُونُسَ لَمِنَ الْمُرْسَلِينَ (139) إِذْ أَبَقَ إِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ
(140) فَسَاهَمَ فَكَانَ مِنَ الْمُدْحَضِينَ (141) فَالْتَقَمَهُ الْحُوتُ وَهُوَ
مُلِيمٌ (142) فَلَوْلا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ (143) لَلَبِثَ فِي
بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ (144) فَنَبَذْنَاهُ بِالْعَرَاءِ وَهُوَ
سَقِيمٌ (145) وَأَنْبَتْنَا عَلَيْهِ شَجَرَةً مِنْ يَقْطِينٍ (146)
وَأَرْسَلْنَاهُ إِلَى مِائَةِ أَلْفٍ أَوْ يَزِيدُونَ (147) فَآمَنُوا
فَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَى حِينٍ (148) }
Sesungguhnya Yunus benar-benar salah seorang
rasul, (ingatlah) ketika ia lari ke
kapal yang penuh muatan, kemudian ia ikut berundi, lalu dia termasuk orang-orang
yang kalah dalam undian. Maka ia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela.
Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah,
niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit. Kemudian
Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedangkan ia dalam keadaan sakit. Dan
Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu. Dan Kami utus dia
kepada seratus ribu orang atau lebih. Lalu mereka beriman, karena itu Kami
anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang
tertentu.
Dalam surat Al-Anbiya telah disebutkan bahwa kisah Nabi Yunus a.s.
Dan di dalam Kitab Sahihan disebutkan, bahwa Rasulullah Saw. Telah
bersabda:
"مَا
يَنْبَغِي لِعَبْدٍ أَنْ يَقُولَ: أَنَا خَيْرٌ مِنْ يُونُسَ بْنِ متَّى ونَسَبَه
إِلَى أُمِّهِ"
Tidaklah layak bagi seseorang bila mengatakan bahwa aku ini lebih baik
daripada Yunus ibnu Mata. Nisbatnya itu kepada ibunya
dan menurut pendapat lain dinisbatkan kepada ayahnya.
*********
Firman Allah Swt.:
{إِذْ
أَبَقَ إِلَى الْفُلْكِ الْمَشْحُونِ}
(ingatlah) ketika ia lari ke kapal yang penuh muatan. (Ash-Shaffat:
140)
Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa al-masyhun artinya yang sarat dan
penuh dengan muatan.
{فَسَاهَمَ فَكَانَ
مِنَ الْمُدْحَضِينَ}
kemudian ia ikut berundi, lalu dia termasuk orang-orang yang kalah dalam
undian. (Ash-Shaffat: 141)
Yakni terkalahkan dalam undian tersebut. Demikian itu karena perahu yang
ditumpanginya keberatan muatan hingga hampir tenggelam dan ombak laut masuk ke
dalam perahu itu dari semua sisinya. Kemudian mereka mengadakan undian, dengan
ketentuan bahwa barang siapa yang namanya keluar dari undian tersebut, maka ia
harus dilemparkan ke laut agar beban perahu tidak terlalu berat. Ternyata undian
tersebut jatuh kepada Nabi Yunus a.s. sekalipun diulang tiga kali, karena mereka
tidak suka bila beliau dilemparkan ke laut. Akhirnya Nabi Yunus terpaksa
melepaskan bajunya untuk menceburkan dirinya ke laut. Sekalipun mereka
mencegahnya.
Kemudian Allah Swt.memerintahkan kepada ikan besar (ikan paus) dari laut
hijau untuk membelah laut dan pergi ke tempat Nabi Yunus berada, lalu
menelannya, tetapi tidak boleh melukai dagingnya, dan tidak boleh pula
mematahkan tulangnya.
Ikan besar itu telah berada di tempat saat Nabi Yunus menceburkan dirinya ke
laut, lalu ia langsung menelannya dan membawanya pergi mengelilingi semua
laut.
Ketika Nabi Yunus telah berada di dalam perut ikan, ia mengira bahwa dirinya
telah mati. Lalu ia gerakkan kepala dan kedua kakinya serta semua anggota
tubuhnya, ternyata dirinya masih hidup. Kemudian ia berdiri dan salat di dalam
perut ikan; dan di antara doa yang diucapkannya ialah ''Ya Tuhanku, aku jadikan
untuk menyembahmu sebuah masjid di suatu tempat yang tidak dapat dicapai oleh
seorang manusia pun."
Para ulama berselisih pendapat tentang lamanya masa Nabi Yunus berada di
dalam perut ikan besar itu. Suatu pendapat mengatakan tiga hari, ini menurut
Qatadah. Ada yang menyebutkan tujuh hari, ini menurut Ja'far As-Sadiq r.a. Dan
menurut pendapat lainnya empat puluh hari, ini menurut Abu Malik.
Mujahid telah meriwayatkan dari Asy-Sya'bi, bahwa Nabi Yunus ditelan oleh
ikan besar di waktu pagi hari, dan dikeluarkan darinya pada petang hari. Hanya
Allah-lah Yang Maha Mengetahui tentang lamanya dia berada di dalam perut ikan.
Di dalam syair Umayyah ibnu Abus Silt disebutkan:
وَأنْتَ
بفَضلٍ منْكَ نَجَّيتَ يُونُسًا ...
وَقَدْ بَاتَ فِي أضْعَاف حُوتٍ ليَالِيا
Engkau telah menyelamatkan Yunus
berkat karunia dari-Mu, padahal dia telah tinggal di dalam perut ikan itu
setelah beberapa malam.
************
Firman Allah Swt.:
{فَلَوْلا
أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَى يَوْمِ
يُبْعَثُونَ}
Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat
Allah, niscaya ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.
(Ash-Shaffat:. 143-144)
Menurut suatu pendapat sehubungan dengan makna ayat ini, bahwa sekiranya dia
tidak pernah mengerjakan amal saleh di masa sukanya. Demikianlah menurut takwil
yang dikemukakan oleh Ad-Dahhak ibnu Qais Abul Aliyah, Wahb ibhu Munabbih,
Qatadah, dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang dan dipilih oleh Ibnu Jarir.
Dan memang ada hadis yang menerangkan hal tersebut yang akan kami kemukakan,
insya Allah, dapat dijadikan sebagai dalil jika memang predikatnya sahih.
Di dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas disebutkan:
"
تَعَرف إِلَى اللَّهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ"
Kenalilah Allah di masa suka. niscaya Dia mengenalmu di masa
duka(mu)
Ibnu Abbas r.a., Said ibnu Jubair,Ad-Dahhak, Ata ibnus Sa'ib As-Saddi,
Al-Hasan, dan Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Maka
kalau sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah.
(Ash-Shaffat: 143) Yakni orang-orang vang salat: sebagian dari mereka
menyebutkan bahwa memang Yunus sebelum itu termasuk orang yang rajin mengerjakan
salat. Dan sebagian lainnya mengatakan bahwa dia memang termasuk orang-orang
yang banyak mengingat Allah sejak masih berada di dalam perut ibunya.
Pendapat yang lain mengatakan: Maka kalau sekiranya dia tidak termasuk
orang-orang yang banyak mengingat Allah. (Ash-Shaffat: 143) Bahwa yang
dimaksud adalah apa yang dijelaskan oleh firman-Nya dalam ayat lainnya, yaitu:
maka ia menyeru dalam tempat yang sangat gelap, "Tidak ada Tuhan selain
Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang
zalim.” Maka Kami telah memperkenankan doanya dan menyelamatkannya dari
kedukaan. Dan demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.
(Al-Anbiya: 87-88)
Demikianlah menurut apa yang dikatakan oleh Sa'id ibnu Jubair dan
lain-lainnya
قَالَ
ابْنُ أَبِي حَاتِمٍ: حَدَّثَنَا أَبُو عُبَيْدِ اللَّهِ ابْنِ أَخِي ابْنِ وَهْبٍ،
حَدَّثَنَا عَمِّي حَدَّثَنَا أَبُو صَخْرٍ: أَنَّ يَزِيدَ الرَّقَاشِيَّ حَدّثه:
أَنَّهُ سَمِعَ أَنَسَ بْنَ مَالِكٍ -وَلَا أَعْلَمُ إِلَّا أَنَّ أَنْسًا يَرْفَعُ
الْحَدِيثُ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم-"أَنَّ يُونُسَ
النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ بَدَا لَهُ أَنْ يَدْعُوَ
بِهَذِهِ الْكَلَمَّاتِ، وَهُوَ فِي بَطْنِ الْحُوتِ، فَقَالَ: اللَّهُمَّ لَا
إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ، إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ. فَأَقْبَلَتِ
الدَّعْوَةُ تَحُفُّ بِالْعَرْشِ، قَالَتِ الْمَلَائِكَةُ: يَا رَبِّ، هَذَا صَوْتٌ
ضَعِيفٌ مَعْرُوفٌ مِنْ بِلَادٍ بَعِيدَةٍ غَرِيبَةٍ؟ فَقَالَ: أَمَا تَعْرِفُونَ
ذَلِكَ؟ قَالُوا: يَا رَبِّ، وَمَنْ هُوَ؟ قَالَ: عَبْدِي يُونُسُ. قَالُوا:
عَبْدُكَ يُونُسُ الَّذِي لَمْ يَزَلْ يُرْفَعُ لَهُ عَمَلٌ مُتَقَبَّلٌ،
وَدَعْوَةٌ مُسْتَجَابَةٌ؟ قَالُوا: يا رب، أو لا تَرْحَمُ مَا كَانَ يَصْنَعُ فِي
الرَّخَاءِ فتنجِّيه فِي الْبَلَاءِ؟ قَالَ: بَلَى. فَأَمَرَ الْحُوتَ فَطَرَحَهُ
بالعرَاء".
Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Ubaidillah
(saudara lelaki Ibnu Wahb), telah menceritakan kepada kami pamanku, telah
menceritakan kepada kami Abu Sakhr, bahwa Yazid Ar-Raqqasyi pernah menceritakan
kepadanya bahwa ia pernah mendengar Anas ibnu Malik r.a. —yang menurutnya Anas
pasti me-rafa '-kan hadis ini sampai kepada Rasulullah Saw.—
menceritakan hadis berikut: Bahwa Nabi Yunus ketika merasa yakin bahwa
dirinya harus mengucapkan doa-doa berikut saat berada di dalam perut ikan besar,
yaitu: "Ya Allah, tidak ada Tuhan melainkan Engkau, Mahasuci Engkau,
sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang aniaya.” Maka doanya itu menghadap
dan merintih di bawah 'Arasy. Para malaikat berkata, "Ya Tuhan kami ini adalah
suara yang lemah, tetapi dikenal datang dari tempat yang jauh lagi terasing.”
Allah Swt. berfirman, "Tidakkah kalian mengenalnya?” Para malaikat berkata, "Ya
Tuhan kami, suara siapakah ini?” Allah Swt. berfirman, "Ini suara hamba-Ku
Yunus.” Mereka berkata, "Hamba-Mu Yunus, yang sampai sekarang masih
terus-menerus diangkat baginya amal yang diterima dan doa yang diperkenankan.”
Para malaikat berkata lagi, "Ya Tuhan kami, tidakkah Engkau mengasihaninya atas
apa yang telah dikerjakannya di masa sukanya, maka Engkau selamatkan dia dari
cobaan ini.” Allah berfirman, "Baiklah.” Lalu Allah memerintahkan kepada ikan
besar itu (untuk mengeluarkannya), maka ikan besar itu mencampakkannya di
padang sahara.
Ibnu Jarir meriwayatkan hadis ini dari Yunus, dari Ibnu Wahb dengan sanad
yang sama.
Ibnu Abu Hatim menambahkan bahwa Abu Sakhr alias Humaid ibnu Ziad mengatakan,
telah menceritakan kepadaku Ibnu Qasit, dan aku menceritakan hadis ini, bahwa ia
mendengar Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Yunus dimuntahkan oleh ikan besar
itu ke padang sahara. Dan Allah menumbuhkan buah labu di padang itu. Ketika kami
bertanya kepada Abu Hurairah tentang buah tersebut, maka Abu Hurairah menjawab
bahwa yang dimaksud adalah buah pohon labu.
Abu Hurairah melanjutkan kisahnya, bahwa Allah menyediakan baginya kambing
betina liar yang makan dari serangga tanah, lalu kambing liar itu memberinya air
minum dari air susunya setiap pagi dan petang hingga Nabi Yunus dapat berdiri
dan segar kembali.
Sehubungan dengan kisah ini Umayyah ibnu Abus Silt mengatakan dalam salah
satu bait syairnya:
فَأَنْبَتَ
يَقْطينًا عَلَيه برَحْمَةٍ ...
مِن اللَّهِ لَولا اللهُ أُلْفِيَ ضَاحيا
Maka tumbuhlah buah labu berkat rahmat
Allah untuknya. Kalau sekiranya tidak ada pertolongan Allah, tentulah Yunus
mati.
Kisah lainnya telah disebutkan pula di dalam hadis Abu Hurairah r.a. yang
disandarkan dan di-marfu'-kan (sampai kepada Nabi Saw.),
yaitu dalam tafsir surah Al-Anbiya.
*************
Firman Allah Swt.:
{فَنَبَذْنَاهُ بِالْعَرَاءِ}
Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus. (Ash-Shaffat:
145)
Ibnu Abbas r.a. dan lain-lainnya menyebutkan bahwa yang dimaksud dengan
al'ara ialah tanah tandus yang tidak ada tetumbuhan dan tidak ada pula
bangunannya. Menurut suatu pendapat, tanah tersebut terletak di pinggir Sungai
Tigris. Dan menurut pendapat lain adalah suatu tanah yang terletak di negeri
Yaman; hanya Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
{وَهُوَ
سَقِيمٌ}
sedangkan ia dalam keadaan sakit. (Ash-Shaffat: 145)
Yaitu lemah sekali tubuhnya. Ibnu Mas'ud r.a. mengatakan bahwa tubuh Nabi
Yunus saat itu tak ubahnya seperti itik yang masih belum tumbuh bulunya (yaitu
baru menetas). As-Saddi mengatakan bahwa keadaan Nabi Yunus saat itu mirip
dengan bayi yang baru lahir. Hal yang sama telah dikatakan oleh Ibnu Abbas r.a.
dan Ibnu Zaid.
{وَأَنْبَتْنَا
عَلَيْهِ شَجَرَةً مِنْ يَقْطِينٍ}
Dan Kami tumbuhkan untuk dia sebatang pohon dari jenis labu.
(Ash-Shaffat: 146)
Ibnu Mas'ud, Ibnu Abbas, Mujahid, Ikrimah, Sa'id ibnu Jubair, Wahb ibnu
Munabbih, Hilal ibnu Yusaf, Abdullah ibnu Tawus, As-Saddi, Qatadah, Ad-Dahhak,
Ata Al-Khurrasani, dan lain-lainnya yang bukan hanya seorang mengatakan bahwa
pohon tersebut adalah pohon labu.
Hasyim telah meriwayatkan dari Al-Qasim ibnu Abu Ayyub, dari Sa'id ibnu
Jubair, bahwa setiap pohon yang tidak memiliki batang dinamakan yaqtin
(labu).
Menurut riwayat lain yang bersumber darinya, setiap pohon yang dikonsumsi
dalam sekali tanam dinamakan yaqtin.
Sebagian di antara mereka menyebutkan beberapa keistimewaan dari buah labu
ini antara lain cepat pertumbuhannya, rindang pohonnya, besar, dan lembut
buahnya. Buah labu tidak pernah dihinggapi oleh lalat, buahnya terasa enak dan
dapat dimakan baik dalam keadaan mentah maupun dimasak, berikut kulitnya. Telah
disebutkan pula dalam hadis bahwa Rasulullah Saw. Menyukai buah labu dan
mencari-carinya di pinggir-pinggir piring (bila sedang makan).
***********
Firman Allah Swt.:
{وَأَرْسَلْنَاهُ
إِلَى مِائَةِ أَلْفٍ أَوْ يَزِيدُونَ}
Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih. (Ash-Shaffat:
147)
Syahr ibnu Hausyab telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas r.a. bahwa sesungguhnya
diutusnya Nabi Yunus a.s. itu hanyalah sesudah ia dimuntahkan oleh ikan besar
yang menelannya.
Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang mengatakan,
telah menceritakan kepada kami Al-Haris, telah menceritakan kepada kami Abu
Hilal, dari Syahr ibnu Hausyab.
Ibnu AbuNajih telah meriwayatkan dari Mujahid, bahwa Yunus diutus kepada
mereka sebelum ditelan oleh ikan besar.
Menurut hemat kami, tidaklah mustahil bila orang-orang yang dahulu Yunus a.s.
diutus kepada mereka pada mulanya, memerintahkan kepadanya untuk kembali kepada
mereka setelah dikeluarkan oleh ikan besar, lalu mereka semua membenarkannya dan
beriman kepadanya.
Al-Bagawi mengatakan dalam riwayat yang diutarakannya, bahwa Yunus diutus
kepada umat lainnya sesudah dikeluarkan dari perut ikan besar; jumlah mereka
seratus ribu orang atau lebih.
*********
Firman Allah Swt.:
{أَوْ
يَزِيدُونَ}
atau lebih. (Ash-Shaffat: 147)
Ibnu Abbas dalam suatu riwayat yang bersumber darinya menyebutkan, bahkan
lebih dari seratus ribu orang, jumlah mereka adalah seratus tiga puluh ribu
orang. Riwayat lain yang bersumber darinya menyebutkan seratus tiga puluh ribu
orang lebih beberapa ribu. Menurut riwayat lainnya lagi yang bersumberkan
darinya adalah seratus empat puluh ribu lebih beberapa ribu orang; hanya
Allah-lah Yang Maha Mengetahui. Sa'id ibnu Jubair menyebutkan lebih dari tujuh
puluh ribu orang, yakni seratus tujuh puluh ribu orang.
Makhul mengatakan bahwa jumlah mereka seratus sepuluh ribu orang, menurut apa
yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.
قَالَ
ابْنُ جَرِيرٍ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ الرَّحِيمِ البَرْقي، حَدَّثَنَا
عَمْرُو بْنُ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ: سَمِعْتُ زُهَيرًا عَمَّنْ سَمِعَ أَبَا
الْعَالِيَةِ قَالَ: حَدَّثَنِي أُبَيُّ بْنُ كَعْبٍ: أَنَّهُ سَأَلَ رَسُولَ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ قَوْلِهِ: {وَأَرْسَلْنَاهُ إِلَى
مِائَةِ أَلْفٍ أَوْ يَزِيدُونَ} ، قَالَ: "يَزِيدُونَ عِشْرِينَ
أَلْفًا"
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abdur
Rahim Al-Barqi, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Abu Salamah yang
mengatakan bahwa ia pernah mendengar Zuhair menceritakan dari seseorang yang
mendengarnya dari Abul Aliyah; ia mengatakan bahwa telah menceritakan kepadanya
Ubay ibnu Ka'b r.a. bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang
makna firman-Nya: Dan Kami utus dia kepada seratus ribu orang atau lebih.
(Ash-Shaffat: 147) Maka beliau Saw. bersabda, bahwa mereka lebih dari dua
puluh ribu (dari seratus ribu itu).
Imam Turmuzi meriwayatkan hadis ini melalui Ali ibnu Hujr, dari Al-Walid ibnu
Muslim, dari Zuhair, dari seorang lelaki, dari Abdul Aliyah, dari Ubay ibnu Ka'b
dengan lafaz yang sama. Lalu Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini garib.
Ibnu Abu Hatim meriwayatkan hadis ini melalui hadis Zuhair dengan sanad
yang sama.
Ibnu Jarir mengatakan bahwa sebagian ahli bahasa Arab dan kalangan penduduk
Basrah mengatakan sehubungan dengan ungkapan ini bahwa yang dimaksud ialah
sampai seratus ribu orang, atau jumlah me'reka lebih dari itu menurut kalian.
Karena itu, Ibnu Jarir menempuh cara yang sama saat menafsirkan firman-Nya:
{ثُمَّ
قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ
قَسْوَةً}
Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu. bahkan lebih keras
lagi. (Al-Baqarah: 74)
{إِذَا
فَرِيقٌ مِنْهُمْ يَخْشَوْنَ النَّاسَ كَخَشْيَةِ اللَّهِ أَوْ أَشَدَّ
خَشْيَةً}
tiba-tiba sebagian dari mereka (golongan munafik) takut kepada
manusia (musuh), seperti takutnya kepada Allah, bahkan rasa takutnya
lebih dahsyat dari itu. (An-Nisa:77)
Dan firman Allah Swt.:
{فَكَانَ
قَابَ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنَى}
maka jadilah dia dekat (pada Muhammad sejarak) dua ujung busur
panah atau lebih dekat (lagi). (An-Najm: 9)
Makna yang dimaksud ialah tidak kurang dari itu, bahkan lebih.
***********
Firman Allah Swt.:
{فَآمَنُوا}
Lalu mereka beriman. (Ash-Shaffat: 148)
Lalu berimanlah seluruh kaum Nabi Yunus a.s.
{فَمَتَّعْنَاهُمْ
إِلَى حِينٍ}
karena itu, Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu
yang tertentu. (Ash-Shaffat: 148)
Yakni sampai dengan waktu ajal mereka, seperti pengertian yang terdapat pada
ayat lain melalui firman-Nya:
{فَلَوْلا
كَانَتْ قَرْيَةٌ آمَنَتْ فَنَفَعَهَا إِيمَانُهَا إِلا قَوْمَ يُونُسَ لَمَّا
آمَنُوا كَشَفْنَا عَنْهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا
وَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَى حِينٍ}
Dan mengapa tidak ada (penduduk) suatu kota yang beriman, lalu
imannya bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Tatkala mereka (kaum Yunus
itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam
kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai kepada waktu yang
tertentu. (Yunus: 98)