Tafsir Surat Yasin, ayat 18-19
{قَالُوا
إِنَّا تَطَيَّرْنَا بِكُمْ لَئِنْ لَمْ تَنْتَهُوا لَنَرْجُمَنَّكُمْ
وَلَيَمَسَّنَّكُمْ مِنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ (18) قَالُوا طَائِرُكُمْ مَعَكُمْ
أَئِنْ ذُكِّرْتُمْ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ (19) }
Mereka menjawab, "Sesungguhnya kami bernasib
malang karena kamu, sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami akan merajam kamu dan
kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami.” Utusan-utasan itu berkata,
"Kemalangan kamu itu adalah karena ulah kamu sendiri. Apakah jika kamu diberi
peringatan (kamu bernasib malang)? Sebenarnya kamu adalah kaum yang
melampaui batas.”
Maka pada saat itu juga penduduk negeri itu berkata kepada para utusan
tersebut, yang disitir oleh firman-Nya:
{إِنَّا
تَطَيَّرْنَا بِكُمْ}
Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu. (Yasin: 18)
Maksudnya, kami tidak melihat pada roman muka kalian adanya kebaikan bagi
kehidupan kami, yakni kalian adalah pembawa kesialan bagi kami.
Qatadah mengatakan bahwa mereka berkata, "Jika kami tertimpa keburukan, maka
sesungguhnya hal itu karena adanya kalian."
Mujahid mengatakan bahwa mereka mengatakan, "Tidak ada seorang pun yang
semisal kalian masuk ke sebuah negeri, melainkan penduduk negeri itu mendapat
hukuman."
**************
{لَئِنْ
لَمْ تَنْتَهُوا لَنَرْجُمَنَّكُمْ}
sesungguhnya jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami
akan merajam kamu. (Yasin: 18)
Qatadah mengatakan bahwa rajam ialah melempari si terhukum dengan batu,
sedangkan menurut Mujahid makna yang dimaksud ialah merajam melalui kata-kata,
yakni caci maki.
{وَلَيَمَسَّنَّكُمْ
مِنَّا عَذَابٌ أَلِيمٌ}
dan kamu pasti akan mendapat siksa yang pedih dari kami. (Yasin:
18)
Yaitu hukuman yang keras. Maka para utusan mereka berkata kepada mereka,
seperti yang disitir oleh firman-Nya:
{طَائِرُكُمْ
مَعَكُمْ}
Kemalangan kamu itu adalah karena ulah kamu sendiri. (Yasin: 19)
Yakni kesialan itu karena tingkah laku kalian sendiri. Ayat ini semakna
dengan apa yang disebutkan di dalam firman-Nya yang menceritakan perihal kaum
Fir'aun:
{فَإِذَا
جَاءَتْهُمُ الْحَسَنَةُ قَالُوا لَنَا هَذِهِ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ
يَطَّيَّرُوا بِمُوسَى وَمَنْ مَعَهُ أَلا إِنَّمَا طَائِرُهُمْ عِنْدَ
اللَّهِ}
Kemudian apabila datang kepada mereka kemakmuran, mereka berkata, "Ini
adalah karena (usaha) kami.” Dan jika mereka ditimpa kesusahan, mereka
lemparkan sebab kesialan itu kepada Musa dan orang-orang yang besertanya.
Ketahuilah, sesungguhnya kesialan mereka itu adalah ketetapan dari Allah.
(Al-A'raf: 131)
Dan kaum Nabi Saleh berkata:
{اطَّيَّرْنَا
بِكَ وَبِمَنْ مَعَكَ قَالَ طَائِرُكُمْ عِنْدَ اللَّهِ}
Mereka menjawab, "Kami mendapat nasib yang malang disebabkan kamu dan
orang-orang yang besertamu.” Saleh berkata, "Nasibmu ada pada sisi Allah
(bukan kami yang menjadi sebab).” (An-Naml: 47)
Qatadah dan Wahb ibnu Munabbih mengatakan, yang dimaksud dengan ta'ir
di sini adalah amal perbuatan, yakni amal perbuatan kalian. Disebutkan pula
di dalam firman-Nya hal yang semisal, yaitu:
{وَإِنْ
تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا هَذِهِ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَإِنْ تُصِبْهُمْ
سَيِّئَةٌ يَقُولُوا هَذِهِ مِنْ عِنْدِكَ قُلْ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ فَمَالِ
هَؤُلاءِ الْقَوْمِ لَا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثًا}
Dan jika mereka memperoleh kebaikan, mereka mengatakan, "Ini adalah dari
sisi Allah.” Dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana, mereka mengatakan, "Ini
(datangnya) dari sisi kamu (Muhammad).” Katakanlah, "Semuanya
(datang) dari sisi Allah.” Maka mengapa orang-orang itu (orang
munafik) hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun. (An-Nisa:
78)
************
Adapun firman Allah Swt.:
{أَئِنْ
ذُكِّرْتُمْ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ}
Apakah jika kamu diberi peringatan (kamu bernasib malang)?
Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas. (Yasin: 19)
Yakni karena kami memberikan peringatan kepada kalian dan memerintahkan
kepada kalian agar mengesakan Allah dan memurnikan penyembahan hanya kepada-Nya,
lalu kalian membalas kami dengan ucapan seperti itu, dan kalian mengancam dan
menindas kami karenanya. Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas.
(Yasin: 19)
Qatadah mengatakan bahwa sesungguhnya kami peringatkan kalian tentang azab
Allah, lalu kalian menimpakan kesialan kalian kepada kami, sebenarnya kalian ini
adalah kaum yang melampaui batas."