Tafsir Surat Ar-Rum, ayat 22-23
{وَمِنْ
آيَاتِهِ خَلْقُ السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ وَاخْتِلافُ أَلْسِنَتِكُمْ
وَأَلْوَانِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِلْعَالِمِينَ (22) وَمِنْ آيَاتِهِ
مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ إِنَّ فِي
ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ (23) }
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
menciptakan langit dan bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu.
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang mengetahui. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari
karunia-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat
tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan.
Firman Allah Swt.:
وَمِنْ
آيَاتِهِ
Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya. (Ar-Rum: 22)
yang menunjukkan akan kekuasaan-Nya Yang Mahabesar, ialah Dia:
{خَلْقِ
السَّمَوَاتِ وَالأرْضِ}
menciptakan langit dan bumi. (Ar-Rum: 22)
Dia menciptakan langit yang tinggi, luas, tembus pandang, tampak berkilauan
bintang-bintangnya, baik yang beredar maupun yang tetap. Dan Dia menciptakan
bumi yang datar lagi padat berikut gunung-gunungnya, lembah-lembahnya,
lautannya, padang pasirnya, hewan-hewannya, dan pepohonannya.
Firman Allah Swt.:
{وَاخْتِلافُ
أَلْسِنَتِكُمْ}
dan berlain-lainan bahasamu. (Ar-Rum: 22)
Yakni berbeda-beda bahasa, ada yang berbahasa Arab, ada yang berbahasa
Tartar, ada yang berbahasa Kurdi, ada yang berbahasa Indian, ada yang berbahasa
Afrika, ada yang berbahasa Etiopia, ada yang berbahasa Inggris. Mereka —selain
yang pertama— adalah orang-orang yang berbahasa 'ajam (non-Arab). Mereka terdiri
dari berbagai bangsa, antara lain Sicilia, Armen, Kurdi, Tartar, dan lain
sebagainya. Jumlah bahasa Bani Adam banyak sekali, begitu pula perbedaan warna
kulitnya, masing-masing mempunyai ciri khas tersendiri.
Semua penduduk bumi sejak Allah menciptakan Adam sampai hari kiamat,
masing-masing mempunyai sepasang mata, sepasang alis, hidung, kelopak mata,
mulut, pipi, dan seseorang dari mereka tidak serupa dengan yang lain. Tetapi
masing-masing pasti mempunyai sesuatu ciri yang membedakan yang seorang dari
yang lainnya, baik itu dalam hal rupa, bentuk, ataupun bahasa. Perbedaan itu ada
yang jelas dan ada yang samar, yang hanya diketahui setelah dilihat dengan
teliti.
Setiap wajah mereka mempunyai ciri khas dan rupa yang berbeda dengan yang
lain. Tiada segolongan orang pun yang mempunyai ciri khas yang sama dalam hal
ketampanan rupa atau keburukannya, melainkan pasti ada perbedaan di antara
masing-masing orang.
{إنَّ
فِي ذَلِك لَآيَاتٍ للعَالَمين وَمِنْ آيَاتِهِ مَنَامُكُمْ بِاللَّيْلِ
وَالنَّهَارِ وَابْتِغَاؤُكُمْ مِنْ فَضْلِهِ}
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
orang-orang yang mengetahui. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah
tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari
karunia-Nya. (Ar-Rum: 22-23)
Yakni di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Allah menjadikan tidur di
malam dan siang hari yang dengan tidur itu tubuh dapat beristirahat; kelelahan
serta kepenatan dapat lenyap karenanya. Dan Dia menjadikan waktu kalian
terbangun di siang hari sebagai sarana untuk berusaha dan bepergian untuk
mencari sebagian dari karunia-Nya, dan ini merupakan lawan dari kata
"tidur".
{إِنَّ
فِي ذَلِكَ لآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَسْمَعُونَ}
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi
kaum yang mendengarkan. (Ar-Rum: 23)
Maksudnya, merenungkannya.
قَالَ
الطَّبَرَانِيُّ: حَدَّثَنَا حَجَّاجُ بْنُ عِمْرَانَ السَّدُوسِيُّ، حَدَّثَنَا
عَمْرُو بْنُ الْحُصَيْنِ الْعُقَيْلِيُّ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ
اللَّهِ بْنِ عُلاثة، حَدَّثَنِي ثَوْرُ بْنُ يَزِيدَ، عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدان،
سَمِعْتُ عَبْدَ الْمَلِكِ بْنَ مَرْوَانَ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ زَيْدِ
بْنِ ثَابِتٍ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: أَصَابَنِي أَرَقٌ مِنَ اللَّيْلِ،
فَشَكَوْتُ ذَلِكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ: "قُلْ: اللَّهُمَّ غَارَتِ النُّجُومُ، وَهَدَأَتِ الْعُيُونُ، وَأَنْتَ
حَيٌّ قَيُّومٌ، يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ، [أَنِمْ عَيْنِي وَ] أَهْدِئْ لَيْلِي"
فَقُلْتُهَا فَذَهَبَ عَنِّي
Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Saur ibnu Yazid, dari
Khalid ibnu Ma'dan; ia telah mendengar Abdul Malik ibnu Marwan menceritakan dari
ayahnya, dari Zaid ibnu Sabit r.a. yang berkata bahwa pada suatu malam ia
mengalami kegelisahan tidak dapat tidur, lalu ia mengadukan hal itu kepada
Rasulullah Saw. Maka beliau Saw. bersabda: Ucapkanlah, "Ya Allah, semua
bintang telah tenggelam dan semua mata telah tertidur, sedangkan Engkau
Mahahidup lagi Maha Mengatur semua makhluk-Nya. Wahai Yang Mahahidup lagi Maha
Mengatur semua makhluk-Nya, tidurkanlah mataku dan tenangkanlah diriku di malam
ini.” Maka aku mengucapkannya dan mataku langsung tertidur.