Tafsir Surat Al-Ahzab, ayat 11-13
{هُنَالِكَ
ابْتُلِيَ الْمُؤْمِنُونَ وَزُلْزِلُوا زِلْزَالا شَدِيدًا (11) وَإِذْ يَقُولُ
الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ مَا وَعَدَنَا اللَّهُ
وَرَسُولُهُ إِلا غُرُورًا (12) وَإِذْ قَالَتْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ يَا أَهْلَ
يَثْرِبَ لَا مُقَامَ لَكُمْ فَارْجِعُوا وَيَسْتَأْذِنُ فَرِيقٌ مِنْهُمُ
النَّبِيَّ يَقُولُونَ إِنَّ بُيُوتَنَا عَوْرَةٌ وَمَا هِيَ بِعَوْرَةٍ إِنْ
يُرِيدُونَ إِلا فِرَارًا (13) }
Di situlah diuji orang-orang mukmin dan diguncangkan (hatinya)
dengan guncangan yang sangat. Dan (ingatlah) ketika orang-orang
munafik dan orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya berkata, "Allah dan
Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada kami melainkan tipu daya. Dan (ingatlah)
ketika segolongan di antara mereka berkata, "Hai penduduk Yasrib
(Madinah), tidak ada tempat bagimu, maka kembalilah kamu.” Dan sebagian
dari mereka minta izin kepada Nabi (untuk kembali pulang) dengan berkata,
"Sesungguhnya rumah-rumah kamu terbuka (tidak ada penjaga)." Dan
rumah-rumah itu sekali-kali tidak terbuka, mereka tidak lain hanyalah hendak
lari.
Allah Swt. menceritakan keadaan tersebut, yaitu ketika golongan yang
bersekutu bermarkas di sekitar Madinah, sedangkan kaum muslim terkepung oleh
mereka dalam keadaan yang sangat terjepit dan sangat gawat. Dan Rasulullah Saw.
ada di antara mereka; mereka mendapat ujian dan cobaan yang berat, dan mereka
diguncangkan oleh guncangan yang sangat kuat. Maka pada saat itulah tampak
kemunafikan dan berkatalah orang-orang yang di dalam hatinya terdapat penyakit
nifak mengungkapkan apa yang terkandung di dalam diri mereka, seperti yang
disebutkan oleh Allah Swt. dalam firman-Nya:
{وَإِذْ
يَقُولُ الْمُنَافِقُونَ وَالَّذِينَ فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ مَا وَعَدَنَا اللَّهُ
وَرَسُولُهُ إِلا غُرُورًا}
Dan (ingatlah) ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang
berpenyakit dalam hatinya berkata, "Allah dan Rasul-Nya tidak menjanjikan kepada
kami melainkan tipu daya.” (Al-Ahzab: 12)
Adapun orang-orang munafik, mereka menampakkan keasliannya; dan orang-orang
yang di dalam hatinya masih terdapat keraguan atau iman yang lemah, mereka
menghela napas karena rasa waswas yang ada dalam hatinya dan imannya yang masih
lemah dalam menghadapi keadaan yang sangat sempit dan gawat tersebut.
Kaum yang lainnya mengatakan seperti apa yang disitir oleh firman-Nya:
{وَإِذْ
قَالَتْ طَائِفَةٌ مِنْهُمْ يَا أَهْلَ يَثْرِبَ}
Dan (ingatlah) ketika segolongan di antara mereka berkata, "Hai
penduduk Yasrib." (Al-Ahzab: 13)
Yakni penduduk Madinah, seperti yang disebutkan di dalam hadis sahih:
"أُرِيتُ
[فِي الْمَنَامِ] دارَ هجرتكُم، أَرْضٌ بَيْنَ حَرّتين فَذَهَبَ وَهْلي أَنَّهَا
هَجَر، فإذا هي يثرب" ،ش وَفِي لَفْظٍ: "الْمَدِينَةُ".
Telah diperlihatkan kepadaku dalam tidurku tempat hijrah kalian, yaitu
suatu tanah yang terletak di antara dua harrah (tanah yang berbatu), maka
pada mulanya aku berpikir itu adalah tanah Hajar, tetapi ternyata tanah itu
adalah tanah Yasrib (kota Madinah).
Lafaz yang lain menyebutkan Madinah sebagai ganti dari Yasrib.
فَأَمَّا
الْحَدِيثُ الَّذِي رَوَاهُ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ
مَهْدِيٍّ، حَدَّثَنَا صَالِحُ بْنُ عُمَرَ، عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي زِيَادٍ، عَنْ
عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ أَبِي لَيْلَى، عَنْ الْبَرَاءِ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ،
قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: "من سَمَّى الْمَدِينَةَ
يَثْرِبَ، فَلْيَسْتَغْفِرِ اللَّهَ، هِيَ طَابَةٌ، هِيَ طَابَةٌ"
Menurut hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, telah menceritakan kepada
kami Ibrahim ibnu Mahdi, telah menceritakan kepada kami Saleh ibnu Umar, dari
Yazid ibnu Abu Ziad, dari Abdur Rahman ibnu Abu Laila, dari Al-Barra r.a. yang
telah menceritakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Barang siapa yang
menyebut Madinah dengan sebutan Yasrib, hendaklah ia memohon ampun kepada Allah
Swt. karena sesungguhnya kota ini adalah Tabah, ia adalah Tabah.
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara tunggal, di dalam sanadnya terkandung
ke-daif-an, hanya Allah Yang Maha Mengetahui.
Menurut suatu pendapat, dinamakan Yasrib pada asalnya karena seorang lelaki
yang bermukim padanya dari kalangan bangsa Amaliqah; lelaki itu bernama Yasrib
ibnu Mahabil ibnu Aus ibnu Amlaq ibnu Lauz ibnu Iram ibnu Sam ibnu Nuh.
Demikianlah menurut As-Suhaili. As-Suhaili mengatakan, sesungguhnya di dalam
kitab Taurat kota Madinah disebutkan mempunyai sebelas nama, yaitu Madinah,
Tabah, Taibah, Miskinah, Jabirah, Mahabbah, Mahbubah, Qasimah, Majburah, Azra,
dan Marhumah.
Diriwayatkan dari Ka'bul Ahbar yang mengatakan, "Kami menjumpai di dalam
kitab Taurat Allah berfirman kepada kota Madinah, 'Hai Taibah, hai Tabah, hai
Miskinah, janganlah engkau mengurangi perbendaharaanmu, angkatlah bebatuanmu di
atas bebatuan kota lainnya'."
**********
Firman Allah Swt.:
{لَا
مُقَامَ لَكُمْ}
tidak ada tempat bagi kalian. (Al-Ahzab: 13)
Yakni di markas mereka itu yang ada didekat markas Nabi Saw.
{فَارْجِعُوا}
maka kembalilah kalian. (Al-Ahzab: 13)
ke rumah dan kampung halaman kalian.
{وَيَسْتَأْذِنُ
فَرِيقٌ مِنْهُمُ النَّبِيَّ}
Dan sebagian dari mereka minta izin kepada Nabi (untuk kembali
pulang). (Al-Ahzab: 13)
Menurut Aufi, dari Ibnu Abbas r.a., mereka yang meminta izin ini adalah Bani
Harisah; mereka mengatakan bahwa rumah-rumah mereka terbuka, mereka takut
rumah-rumahnya dimasuki oleh para pencuri. Hal yang sama dikatakan oleh lainnya
yang bukan hanya seorang.
Ibnu Ishaq menyebutkan, orang yang mengatakan demikian adalah Aus ibnu Qaizi.
Dia mengatakan (kepada teman-temannya), "Beralasanlah kalian untuk pulang ke
rumah kalian, bahwa rumah-rumah kalian adalah tidak ada penjaganya." Yakni tidak
ada yang menghalang-halanginya dari serangan musuh, padahal kenyataannya mereka
takut kepada musuh.
Allah Swt. berfirman:
{وَمَا
هِيَ بِعَوْرَةٍ}
Dan rumah-rumah itu sekali-kali tidak terbuka. (Al-Ahzab: 13)
Yaitu tidaklah seperti apa yang mereka sangka.
{إِنْ
يُرِيدُونَ إِلا فِرَارًا}
mereka tidak lain hanyalah hendak lari. (Al-Ahzab: 13)
Maksudnya, lari dari medan perang.