Tafsir Surat Asy-Syu'ara', ayat 78-82
أَوْفُوا
الْكَيْلَ وَلَا تَكُونُوا مِنَ الْمُخْسِرِينَ (181) وَزِنُوا بِالْقِسْطَاسِ
الْمُسْتَقِيمِ (182) وَلَا تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ وَلَا تَعْثَوْا فِي
الْأَرْضِ مُفْسِدِينَ (183) وَاتَّقُوا
الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالْجِبِلَّةَ الْأَوَّلِينَ (184)
Sempurnakanlah takaran dan janganlah kalian termasuk orang-orang yang
merugikan; dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Dan janganlah kalian
merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kalian merajalela di muka bumi
dengan membuat kerusakan; dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan
kalian dan umat-umat yang dahulu.
Nabi Syu'aib memerintahkan kepada mereka agar menyempurnakan takaran dan
timbangan, dan melarang mereka melihat (mengurangi) takaran dan timbangan. Untuk
itu ia mengatakan:
{أَوْفُوا
الْكَيْلَ وَلا تَكُونُوا مِنَ الْمُخْسِرِينَ}
Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang
merugikan. (Asy-Syu'ara': 181)
Yakni bila kalian membayar kepada orang lain, maka sempurnakanlah takaran
mereka dan janganlah kalian mengurangi takaran mereka yang menyebabkan kalian
serahkan kepada mereka pembayaran yang kurang. Tetapi bila kalian mengambil dari
mereka, maka kalian memintanya dalam keadaan sempurna dan cukup. Maka ambillah
sebagaimana yang kalian serahkan, dan serahkanlah sebagaimana yang kalian
ambil.
{وَزِنُوا
بِالْقِسْطَاسِ الْمُسْتَقِيمِ}
dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. (Asy-Syu'ara': 182)
Al-qistas artinya timbangan, pendapat yang lain mengatakannya neraca.
Sebagian di antara mereka mengatakan bahwa kata qistas ini diarahkan dari
bahasa Romawi (Latin). Mujahid mengatakan bahwa Al-qistasul mustaqim
artinya neraca yang adil menurut bahasa Romawi. Qatadah mengatakan
bahwa qistas artinya adil (seimbang).
****
Firman Allah Swt.:
{وَلا
تَبْخَسُوا النَّاسَ أَشْيَاءَهُمْ}
Dan janganlah kalian merugikan manusia pada hak-haknya. (Asy-Syu'ara':
183)
Maksudnya, janganlah kalian mengurangi harta benda mereka.
{وَلا
تَعْثَوْا فِي الأرْضِ مُفْسِدِينَ}
dan janganlah kalian merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan.
(Asy-Syu'ara': 183)
Yang dimaksud dengan membuat kerusakan ialah membegal orang-orang yang
melewati jalan, seperti pengertian yang terdapat di dalam ayat lain melalui
firman-Nya:
{وَلا
تَقْعُدُوا بِكُلِّ صِرَاطٍ تُوعِدُونَ}
Dan janganlah kalian duduk di tiap-tiap jalan dengan menakut-nakuti.
(Al-A'raf: 86)
****
Adapun firman Allah Swt.:
{وَاتَّقُوا
الَّذِي خَلَقَكُمْ وَالْجِبِلَّةَ الأوَّلِينَ}
dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kalian dan umat-umat
yang dahulu. (Asy-Syu'ara': 184)
Nabi Syu'aib menakut-nakuti mereka dengan azab Allah yang telah menciptakan
mereka dan nenek moyang mereka di masa silam, seperti pengertian yang terdapat
di dalam firman Allah Swt. yang menceritakan perkataan Nabi Musa a.s.:
{رَبُّكُمْ
وَرَبُّ آبَائِكُمُ الأوَّلِينَ}
Tuhan kalian dan Tuhan bapak-bapak kalian yang terdahulu. (As-Saffat:
126)
Ibnu Abbas, Mujahid, As-Saddi, Sufyan ibnu Uyaynah, dan Abdur Rahman ibnu
Zaid ibnu Aslam mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya:
{وَالْجِبِلَّةَ
الأوَّلِينَ}
dan umat-umat yang terdahulu. (Asy-Syu'ara': 184)
Yakni Yang menciptakan orang-orang dahulu. Ibnu Zaid membaca firman-Nya
dengan bacaan berikut:
{وَلَقَدْ
أَضَلَّ مِنْكُمْ جِبِلا كَثِيرًا}
Sesungguhnya setan itu telah menyesatkan sebagian besar di antaramu.
(Yasin: 62)