Tafsir Surat Al-Furqan, ayat 15-16
{قُلْ
أَذَلِكَ خَيْرٌ أَمْ جَنَّةُ الْخُلْدِ الَّتِي وُعِدَ الْمُتَّقُونَ كَانَتْ
لَهُمْ جَزَاءً وَمَصِيرًا (15) لَهُمْ فِيهَا مَا يَشَاءُونَ خَالِدِينَ كَانَ
عَلَى رَبِّكَ وَعْدًا مَسْئُولا (16) }
Katakanlah, "Apa (azab) yang demikian itukah yang baik, atau surga yang
kekal yang telah dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa?” Dia menjadi
balasan dan tempat kembali bagi mereka. Bagi mereka di dalam surga itu apa yang
mereka kehendaki, sedangkan mereka kekal (di dalamnya). (Hal itu) adalah
janji dari Tuhanmu yang patut dimohonkan (kepada-Nya).
Allah Swt. berfirman, "Hai Muhammad, kisah yang telah Aku paparkan kepadamu
menyangkut keadaan orang-orang yang celaka, yaitu orang-orang yang diseret ke
dalam neraka Jahanam dengan muka di bawah, maka neraka menyambut kedatangan
mereka dengan suara gemuruh dan gelegaknya yang dahsyat. Dan mereka dicampakkan
ke tempat yang paling sempit dalam keadaan terbelenggu, sehingga mereka tidak
dapat bergerak dan tidak dapat pertolongan serta tidak dapat terlepas dari azab
yang mereka alami. Maka apakah azab seperti itu lebih baik, ataukah surga kekal
yang telah dijanjikan Oleh Allah buat hamba-hamba-Nya yang bertakwa adalah lebih
baik? Surga itu telah dijanjikan oleh Allah buat mereka dan dijadikan oleh-Nya
sebagai balasan serta tempat kembali mereka atas ketaatan mereka selama di
dunia."
{لَهُمْ
فِيهَا مَا يَشَاءُونَ}
Bagi mereka di dalam surga itu apa yang mereka kehendaki. (Al-Furqan:
16)
Yakni semua kesenangan, berupa makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal,
kendaraan, dan pemandangan-pemandangan yang belum pernah dilihat oleh mata,
belum pernah terdengar oleh telinga, dan belum pernah terdetik di hati seorang
pun. Selain dari itu mereka tinggal kekal di dalamnya untuk selama-lamanya,
tanpa terputus, tanpa habis-habisnya, dan tanpa sirna; mereka sama sekali tidak
mau pindah darinya. Ini merupakan janji Allah Swt. yang memberikan kemurahan dan
kebaikanNya kepada mereka. Karena itu, disebutkanlah oleh firman-Nya:
{كَانَ
عَلَى رَبِّكَ وَعْدًا مَسْئُولا}
(Hal itu) adalah janji dari Tuhanmu yang patut dimohonkan.
(kepada-Nya). (Al-Furqan: 16)
Yakni sebagai suatu janji yang harus dan pasti terjadi. Demikianlah menurut
apa yang telah diriwayatkan oleh Abu Ja'far ibnu Jarir dari salah seorang ulama
ahli bahasa Arab. Yaitu bahwa makna firman-Nya: sebagai janji yang pasti
(terjadi). (Al-Furqan: 16) Makna yang dimaksud adalah janji yang pasti.
Ibnu Juraij dari 'Ata dari Ibnu Abbas menyebutkan bahwa makna firman-Nya:
(Hal itu) adalah janji dari Tuhanmu yang patut dimohonkan (kepada-Nya).
(Al-Furqan: 16) Yakni hendaklah mereka memohon kepada-Nya apa yang telah dijan
ikan-Nya itu dan meminta supaya dikabulkan.
Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi sehubungan dengan makna firman-Nya: (Hal itu)
adalah janji dari Tuhanmu yang patut dimohonkan (kepada-Nya). (Al-Furqan:
16) Sesungguhnya para malaikat memohonkan hal tersebut bagi mereka, seperti yang
disebutkan oleh firman-Nya:
{رَبَّنَا
وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدْتَهُمْ}
Ya Tuhan kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga 'Adn yang telah
Engkau janjikan kepada mereka. (Al-Mu’min: 8)
Abu Hazim mengatakan bahwa apabila hari kiamat telah terjadi, orang-orang
mukmin berkata, "Wahai Tuhan kami, kami telah beramal sesuai dengan perintahMu
kepada kami, maka tunaikanlah bagi kami apa yang telah Engkau janjikan kepada
kami." Yang demikian itu adalah firman Allah Swt.: janji yang patut
dimohonkan (kepada-Nya). (Al-Furqan: 16)
Keadaan yang diceritakan dalam surat ini menyangkut kisah neraka dan
menyinggung keadaan ahli surga. Sama dengan apa yang disebutkan oleh Allah dalam
surat As-Saffat yang menceritakan keadaan ahli surga dan kenikmatan yang ada di
dalamnya, yaitu firman-Nya:
{أَذَلِكَ
خَيْرٌ نُزُلًا أَمْ شَجَرَةُ الزَّقُّومِ * إِنَّا جَعَلْنَاهَا فِتْنَةً
لِلظَّالِمِينَ * إِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِي أَصْلِ الْجَحِيمِ * طَلْعُهَا
كَأَنَّهُ رُءُوسُ الشَّيَاطِينِ * فَإِنَّهُمْ لآكِلُونَ مِنْهَا فَمَالِئُونَ
مِنْهَا الْبُطُونَ * ثُمَّ إِنَّ لَهُمْ عَلَيْهَا لَشَوْبًا مِنْ حَمِيمٍ * ثُمَّ
إِنَّ مَرْجِعَهُمْ لإلَى الْجَحِيمِ إِنَّهُمْ أَلْفَوْا آبَاءَهُمْ ضَالِّينَ *
فَهُمْ عَلَى آثَارِهِمْ يُهْرَعُونَ}
(Makanan surga) itukah hidangan yang lebih baik ataukah pohon zaqqum.
Sesungguhnya Kami menjadikan pohon zaqqum itu sebagai cobaan bagi orang-orang
yang zalim. Sesungguhnya dia adalah sebuah pohon yang keluar dari dasar neraka
yang menyala, mayangnya seperti kepala setan-setan. Maka sesungguhnya mereka
benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu, maka mereka memenuhi perutnya
dengan buah zaqqum itu. Kemudian sesudah makan buah zaqqum itu pasti mereka
mendapat minuman yang bercampur dengan air yang sangat panas. Kemudian
sesungguhnya tempat kembali mereka benar-benar ke neraka jahim. Karena
sesungguhnya mereka mendapati bapak-bapak mereka dalam keadaan sesat. Lalu
mereka sangat tergesa-gesa mengikuti jejak orang tua-orang tua mereka.
(As-Saffat: 62-70)