Tafsir Surat Al-Anbiya, ayat 41-43
{وَلَقَدِ
اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِنْ قَبْلِكَ فَحَاقَ بِالَّذِينَ سَخِرُوا مِنْهُمْ مَا
كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ (41) قُلْ مَنْ يَكْلَؤُكُمْ بِاللَّيْلِ
وَالنَّهَارِ مِنَ الرَّحْمَنِ بَلْ هُمْ عَنْ ذِكْرِ رَبِّهِمْ مُعْرِضُونَ (42)
أَمْ لَهُمْ آلِهَةٌ تَمْنَعُهُمْ مِنْ دُونِنَا لَا يَسْتَطِيعُونَ نَصْرَ
أَنْفُسِهِمْ وَلا هُمْ مِنَّا يُصْحَبُونَ (43) }
Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa
orang rasul sebelum kamu, maka turunlah kepada orang yang mencemoohkan
rasul-rasul itu azab yang dahulu selalu mereka perolok-olokkan. Katakanlah,
"Siapakah yang dapat memelihara kalian di waktu malam dan siang hari dari
(azab Allah) Yang Maha Pemurah?”
Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang berpaling dari mengingati Tuhan
mereka. Atau adakah mereka mempunyai tuhan-tuhan yang dapat memelihara mereka
dari (azab) Kami. Tuhan-tuhan itu tidak sanggup menolong diri mereka
sendiri dan tidak (pula) mereka dilindungi dari (azab) Kami
itu?
Allah Swt. menghibur hati Rasul-Nya yang sedang menghadapi gangguan yang
menyakitkan dari kaum musyrik yang mengejek dan mendustakannya.
وَلَقَدِ
اسْتُهْزِئَ بِرُسُلٍ مِنْ قَبْلِكَ فَحَاقَ بِالَّذِينَ سَخِرُوا مِنْهُمْ مَا
كَانُوا بِهِ يَسْتَهْزِئُونَ}
Dan sungguh telah diperolok-olokkan beberapa orang rasul sebelum kamu,
maka turunlah kepada orang yang mencemoohkan rasul-rasul itu azab yang dahulu
selalu mereka perolok-olokkan. (Al-Anbiya: 41)
Yakni azab yang dahulunya mereka anggap mustahil akan terjadi. Makna ayat ini
sama dengan yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{وَلَقَدْ
كُذِّبَتْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ فَصَبَرُوا عَلَى مَا كُذِّبُوا وَأُوذُوا حَتَّى
أَتَاهُمْ نَصْرُنَا وَلا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِ اللَّهِ وَلَقَدْ جَاءَكَ مِنْ
نَبَإِ الْمُرْسَلِينَ}
Dan sesungguhnya telah didustakan (pula) rasul-rasul sebelum kamu,
tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan)
terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. Tak ada
seorang pun yang dapat mengubah kalimat-kalimat (janji-janji) Allah. Dan
sesungguhnya telah datang kepadamu sebagian dari berita rasul-rasul itu.
(Al-An'am: 34)
Dalam ayat selanjutnya Allah menyebutkan tentang semua nikmat yang telah
diberikan-Nya kepada hamba-hamba-Nya, yaitu Dia memelihara mereka sepanjang
malam dan siang hari melalui penjagaan-Nya yang tidak pernah tidur barang
sekejap pun. Untuk itu Allah Swt. berfirman:
{قُلْ
مَنْ يَكْلَؤُكُمْ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ مِنَ الرَّحْمَنِ}
Katakanlah, "Siapakah yang dapat memelihara kalian di waktu malam dan
siang hari dari (azab Allah) Yang Maha Pemurah?” (Al-Anbiya: 42)
Maksudnya, siapakah yang mengganti menjaga kalian selain dari Tuhan Yang Maha
Pemurah? Pengertian min bermakna badal (pengganti) ini sama dengan
apa yang terdapat di dalam perkataan seorang penyair:
جَارية
لَمْ تَلْبَس المُرقَّقا ...
وَلَم تَذق منَ البُقول الفُسْتُقا ...
Dia adalah seorang budak perempuan
yang tidak pernah memakai pakaian yang lembut, dan tidak pernah merasakan
enaknya kacang fustuk sebagai pengganti kacang biasa.
Yaitu dia tidak pernah mencicipi rasanya fustuk sebagai ganti dari kacang
yang biasa dimakannya.
*******************
Firman Allah Swt.:
{بَلْ
هُمْ عَنْ ذِكْرِ رَبِّهِمْ مُعْرِضُونَ}
Sebenarnya mereka adalah orang-orang yang berpaling dari mengingati Tuhan
mereka. (Al-Anbiya: 42)
Maksudnya, mereka tidak mengakui nikmat dan kebaikan Allah yang telah
dilimpahkan kepada mereka, bahkan mereka berpaling dari ayat-ayat dan
tanda-tanda kekuasaan-Nya. Kemudian dalam firman selanjutnya disebutkan:
{أَمْ
لَهُمْ آلِهَةٌ تَمْنَعُهُمْ مِنْ دُونِنَا}
Atau apakah mereka mempunyai tuhan-tuhan yang dapat memelihara mereka dari
(azab) Kami. (Al-Anbiya: 43)
Istifham atau kata tanya dalam ayat ini mengandung makna ingkar,
peringatan, dan celaan. Dengan kata lain, apakah mereka mempunyai tuhan-tuhan
yang dapat mencegah mereka dan memelihara mereka dari azab Kami selain Kami
sendiri? Duduk perkara yang sebenarnya tidaklah seperti apa yang mereka
ilusikan, tidak pula seperti apa yang mereka dugakan. Karena itulah disebutkan
oleh firman-Nya;
{لَا
يَسْتَطِيعُونَ نَصْرَ أَنْفُسِهِمْ}
Tuhan-tuhan itu tidak sanggup menolong diri mereka sendiri.
(Al-Anbiya: 43)
Yakni tuhan-tuhan yang diandalkan oleh mereka selain Allah, sama sekali tidak
dapat menolong diri mereka sendiri.
Firman Allah Swt.:
{وَلا
هُمْ مِنَّا يُصْحَبُونَ}
dan tidak (pula) mereka dilindungi dari (azab) Kami itu?
(Al-Anbiya: 43)
Al-Aufi telah meriwayatkan dari Ibnu Abbas, bahwa tuhan-tuhan mereka itu
tidak dilindungi dari azab Kami.
Qatadah mengatakan, mereka tidak memperoleh suatu kebaikan pun dari Allah.
Sedangkan menurut lainnya mengatakan: dan tidak (pula) mereka dilindungi
dari (azab) Kami itu? (Al-Anbiya: 43) Bahwa mereka tidak dapat
mencegah diri mereka dari azab Allah.