Tafsir Surat An-Nahl, ayat 93-96
{وَلَوْ
شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَكِنْ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ
وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَلَتُسْأَلُنَّ عَمَّا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (93) وَلا
تَتَّخِذُوا أَيْمَانَكُمْ دَخَلا بَيْنَكُمْ فَتَزِلَّ قَدَمٌ بَعْدَ ثُبُوتِهَا
وَتَذُوقُوا السُّوءَ بِمَا صَدَدْتُمْ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَلَكُمْ عَذَابٌ
عَظِيمٌ (94) وَلا تَشْتَرُوا بِعَهْدِ اللَّهِ ثَمَنًا قَلِيلا إِنَّمَا عِنْدَ
اللَّهِ هُوَ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ (95) مَا عِنْدَكُمْ
يَنْفَدُ وَمَا عِنْدَ اللَّهِ بَاقٍ وَلَنَجْزِيَنَّ الَّذِينَ صَبَرُوا
أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ (96) }
Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia
menjadikan kalian satu umat (saja),
tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk
kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan sesungguhnya kalian akan ditanya tentang
apa yang telah kalian kerjakan. Dan janganlah kalian jadikan sumpah-sumpah
kalian sebagai alat penipu di antara kalian, yang menyebabkan tergelincir kaki
(kalian) sesudah kokoh tegaknya, dan kalian rasakan kemelaratan (di
dunia) karena kalian menghalangi (manusia) dari jalan Allah; dan bagi
kalian azab yang besar. Dan janganlah kalian tukar perjanjian kalian dengan
Allah dengan harga yang sedikit (murah), sesungguhnya apa yang ada di
sisi Allah, itulah yang lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui. Apa yang
di sisi kalian akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan
sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan
pahala yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan.
Firman Allah Swt.:
{وَلَوْ
شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ} أَيُّهَا النَّاسُ {أُمَّةً وَاحِدَةً}
Dan kalau Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikan kalian (hai
manusia) satu umat saja. (An-Nahl: 93)
Ayat ini semakna dengan apa yang disebutkan di dalam firman-Nya:
{وَلَوْ
شَاءَ رَبُّكَ لآمَنَ مَنْ فِي الأرْضِ كُلُّهُمْ جَمِيعًا}
Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka
bumi seluruhnya. (Yunus: 99)
Yakni niscaya Dia benar-benar merukunkan di antara sesama kalian dan tentulah
Dia tidak akan menjadikan perselisihan, permusuhan, dan perdebatan di antara
kalian. Dalam ayat yang lain disebutkan pula:
{وَلَوْ
شَاءَ رَبُّكَ لَجَعَلَ النَّاسَ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلا يَزَالُونَ مُخْتَلِفِينَ
إِلا مَنْ رَحِمَ رَبُّكَ وَلِذَلِكَ خَلَقَهُمْ}
Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu,
tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat, kecuali orang-orang yang diberi
rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. (Hud:
118-119)
Hal yang semakna dikatakan oleh firman-Nya dalam ayat ini, yaitu:
{وَلَكِنْ
يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ}
tetapi Allah menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk
kepada siapa yang dikehendaki-Nya. (An-Nahl: 93)
Kemudian Dia akan meminta pertanggungjawaban dari kalian kelak di hari kiamat
tentang semua amal perbuatan kalian, lalu Dia akan membalaskannya terhadap
kalian, baik yang besar, yang pertengahan, maupun yang terkecil, tanpa ada yang
terlewatkan.
Selanjutnya Allah memperingatkan hamba-hamba-Nya, bahwa janganlah seseorang
menjadikan sumpahnya sebagai sarana untuk menipu dan makar, agar kakinya tidak
tergelincir sesudah kokoh. Hal ini merupakan perumpamaan bagi orang yang tadinya
berada pada jalan yang lurus, lalu menyimpang dan tergelincir dari jalan
petunjuk disebabkan sumpah yang dilanggarnya dan berakibat terhalangnya jalan
Allah. Dikatakan demikian karena orang kafir itu apabila melihat ada orang
mukmin yang bersumpah menjamin keselamatannya, kemudian ternyata orang mukmin
itu melanggar sumpahnya, maka tiada kepercayaan lagi bagi si kafir terhadap
agama si mukmin. Sebagai akibatnya, maka si kafir itu merasa anti pati untuk
masuk Islam. Karena itulah maka disebutkan di dalam firman-Nya:
{وَتَذُوقُوا
السُّوءَ بِمَا صَدَدْتُمْ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَلَكُمْ عَذَابٌ
عَظِيمٌ}
dan kalian rasakan kemelaratan (di dunia) karena kalian menghalangi
(manusia) dari jalan Allah; dan bagi kalian azab yang besar.
(An-Nahl: 94)
Kemudian dalam ayat selanjutnya disebutkan oleh firman-Nya:
{وَلا
تَشْتَرُوا بِعَهْدِ اللَّهِ ثَمَنًا قَلِيلا}
Dan janganlah kalian tukar perjanjian kalian dengan Allah dengan harga
yang sedikit (murah). (An-Nahl: 95)
Maksudnya, janganlah kalian menukar iman kepada Allah dengan harta benda
duniawi dan perhiasannya, karena sesungguhnya harta duniawi itu sedikit. Dan
sekiranya diberikan dunia berikut isinya kepada seseorang, tentulah pahala yang
ada di sisi Allah lebih baik baginya. Yakni balasan Allah dan pahala-Nya adalah
lebih baik bagi orang yang berharap kepada Allah, beriman kepada-Nya, memohon
kepada-Nya,dan memelihara janjinya dengan Allah karena mengharapkan pahala yang
dijanjikan-Nya. Karena itulah dalam ayat selanjutnya disebutkan:
{إِنْ
كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ مَا عِنْدَكُمْ يَنْفَدُ}
jika kalian mengetahui. Apa yang di sisi kalian akan lenyap. (An-Nahl:
95-96)
Yaitu akan habis dan lenyap, karena sesungguhnya hal itu mempunyai batas
waktu yang tertentu dan ada masa habisnya.
{وَمَا
عِنْدَ اللَّهِ بَاقٍ}
dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. (An-Nahl: 96)
Pahala Allah untuk kalian di surga nanti kekal, tiada habis-habisnya dan
tiada putus-putusnya, karena sesungguhnya pahala di surga itu bersifat kekal,
tidak berubah, dan tidak akan lenyap.
{وَلَنَجْزِيَنَّ
الَّذِينَ صَبَرُوا أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ}
Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar
dengan pahala yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan.
(An-Nahl: 96)
Ungkapan sumpah dari Allah yang diperkuat dengan memakai huruf lam
mengandung makna bahwa sesungguhnya Dia akan memberikan balasan kepada
orang-orang yang penyabar dengan pahala yang lebih baik daripada amal perbuatan
mereka, yakni selain itu Allah memaafkan keburukan-keburukan amal perbuatan
mereka.