Tafsir Surat Ibrahim, ayat 47-48
{فَلا
تَحْسَبَنَّ اللَّهَ مُخْلِفَ وَعْدِهِ رُسُلَهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ ذُو
انْتِقَامٍ (47) يَوْمَ تُبَدَّلُ الأرْضُ غَيْرَ الأرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ
وَبَرَزُوا لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ (48) }
Karena itu, janganlah sekali-kali kamu mengira
Allah akan menyalahi janji-Nya kepada rasul-rasul-Nya; sesungguhnya Allah
Mahaperkasa lagi mempunyai pembalasan. (Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan
bumi yang lain dan (demikian pula) -" langit, dan mereka semuanya (di
Padang Mahsyar) berkumpul menghadap kehadirat Allah Yang Maha Esa lagi
Mahaperkasa.
Allah Swt. mengikrarkan janji-Nya dengan ungkapan yang kukuh melalui
firman-Nya:
{فَلا
تَحْسَبَنَّ اللَّهَ مُخْلِفَ وَعْدِهِ رُسُلَهُ}
Karena itu, janganlah sekali-kali kamu mengira Allah akan menyalahi
janji-Nya kepada rasul-rasul-Nya. (Ibrahim: 47)
Maksudnya, Allah akan menolong mereka dalam kehidupan di dunia dan pada hari
semua saksi di tegakkan. Kemudian Allah Swt. menyebutkan bahwa Dia Mahaperkasa,
tiada sesuatu pun yang dapat menghalang-halangi kehendak-Nya; dan Dia tidak
terkalahkan, serta mempunyai pembalasan terhadap orang-orang yang kafir dan
ingkar kepada-Nya.
{وَيْلٌ
يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ}
Maka kecelakaan yang besarlah di hari itu bagi orang-orang yang
mendustakan. (Ath-Thur: 11)
Karena itulah dalam firman selanjutnya di sebutkan:
{يَوْمَ
تُبَدَّلُ الأرْضُ غَيْرَ الأرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ}
(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan
(demikian pula) langit. (Ibrahim: 48)
Yakni janji Allah ini akan dilaksanakan pada hari bumi diganti dengan bumi
yang lain, yang bentuknya tidaklah seperti sekarang yang kita kenal, seperti
yang disebutkan di dalam kitab Sahihain melalui hadis Abu Hazim, dari
Sahl ibnu Sa'd yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:
"يُحْشَرُ
النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ، كَقُرْصَةِ
النَّقِيِّ، لَيْسَ فِيهَا مَعْلَمٌ لِأَحَدٍ"
Kelak manusia di hari kiamat akan dihimpunkan di bumi yang putih lagi
tandus seperti perak yang putih bersih, tiada suatu tanda pun bagi seseorang
padanya.
قَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ أَبِي عَدِيٍّ، عَنْ دَاوُدَ، عَنِ
الشَّعْبِيِّ، عَنْ مَسْرُوقٍ، عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ: أَنَا أَوَّلُ
النَّاسِ سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنْ هَذِهِ
الْآيَةِ: {يَوْمَ تُبَدَّلُ الأرْضُ غَيْرَ الأرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ وَبَرَزُوا
لِلَّهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ} قَالَتْ: قُلْتُ: أَيْنَ النَّاسُ يَوْمَئِذٍ يَا
رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: "عَلَى الصِّرَاطِ".
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Abu Addi.
dari Daud, dari Asy-Sya'bi, dari Masruq, dari Aisyah yang mengatakan bahwa ia
adalah orang yang mula-mula bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang makna
firman-Nya berikut ini: (Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan
bumi yang lain dan (begitu pula) langit. (Ibrahim:-48) Ia bertanya
kepada Rasulullah Saw., "Di manakah manusia pada saat itu, wahai Rasulullah?"
Rasulullah Saw. menjawab, "Di atas sirat."
Imam Muslim meriwayatkan hadis ini secara munfarid tanpa Imam Bukhari,
begitu pula Imam Turmuzi dan Imam Ibnu Majah melalui hadis Daud ibnu Abu Hindun
dengan sanad yang sama. Imam Turmuzi mengatakan bahwa hadis ini hasan sahih.
Imam Ahmad meriwayatkannya pula dari Affan. dari Wuhaib, dari Daud dan
Asy-Sya'bi, dari Siti Aisyah tanpa menyebutkan Masruq (dalam sanadnya).
قَالَ
قَتَادَةُ، عَنْ حَسَّانَ بْنِ بِلَالٍ الْمُزَنِيِّ، عَنْ عَائِشَةَ، رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهَا، أَنَّهَا سَأَلَتْ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ عَنْ قَوْلِ اللَّهُ: {يَوْمَ تُبَدَّلُ الأرْضُ غَيْرَ الأرْضِ
وَالسَّمَاوَاتُ} قَالَ: قَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ، فَأَيْنَ النَّاسُ
يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: "لَقَدْ سَأَلْتِنِي عَنْ شَيْءٍ مَا سَأَلَنِي عَنْهُ أَحَدٌ
مِنْ أُمَّتِي، ذَاكَ أَنَّ النَّاسَ عَلَى جِسْرِ جَهَنَّمَ
Qatadah telah meriwayatkan dari Hissan ibnu Bilal Al-Muzani, dari Siti Aisyah
r.a., bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang makna firman-Nya:
(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan
(demikian pula) langit. (Ibrahim: 48) Bunyi pertanyaannya ialah,
"Wahai Rasulullah, di manakah manusia pada saat itu?" Rasulullah Saw. menjawab:
Sesungguhnya kamu menanyakan sesuatu kepadaku suatu pertanyaan yang belum
pernah diajukan oleh seorang pun dari kalangan umatku. Pada saat itu manusia
berada di atas jembatan neraka.
وَرَوَى
الْإِمَامُ أَحْمَدُ، مِنْ حَدِيثِ حَبِيبِ بْنِ أَبِي عَمْرَةَ، عَنْ مُجَاهِدٍ،
عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، حَدَّثَتْنِي عَائِشَةَ أَنَّهَا سَأَلَتْ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، عن قَوْلِهِ تَعَالَى: {وَالأرْضُ جَمِيعًا
قَبْضَتُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَالسَّماوَاتُ مَطْوِيَّاتٌ بِيَمِينِهِ} [الزمر:
67] ،
فَأَيْنَ
النَّاسُ يَوْمَئِذٍ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ قَالَ: "هُمْ عَلَى مَتْنِ
جَهَنَّمَ"
Imam Ahmad meriwayatkan melalui hadis Habib ibnu Abu Umrah, dari Mujahid,
dari Ibnu Abbas yang menceritakan bahwa Siti Aisyah telah menceritakan kepadanya
bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah Saw. tentang makna firman-Nya:
Padahal bumi seluruhnya dalam genggaman-Nyapada hari kiamat dan langit
digulung dengan tangan kanan-Nya. (Az-Zumar: 67) Siti Aisyah
mengatakan, "Di manakah manusia pada hari itu, wahai Rasulullah?" Rasulullah
Saw. bersabda, "Mereka berada di pinggir neraka Jahannam."
قَالَ
ابْنُ جَرِيرٍ: حَدَّثَنَا الْحَسَنُ، حَدَّثَنَا عَلِيُّ بْنُ الْجَعْدِ،
أَخْبَرَنِي الْقَاسِمُ، سَمِعْتُ الْحَسَنَ قَالَ: قَالَتْ عَائِشَةُ: يَا رَسُولَ
اللَّهِ، {يَوْمَ تُبَدَّلُ الأرْضُ غَيْرَ الأرْضِ} فَأَيْنَ النَّاسُ يَوْمَئِذٍ؟
قَالَ: "إِنَّ هَذَا شَيْءٌ مَا سَأَلَنِي عَنْهُ أَحَدٌ"، قَالَ: "عَلَى
الصِّرَاطِ يَا عَائِشَةُ".
Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Hasan, telah
menceritakan kepada kami Ali ibnul Ja'd, telah menceritakan kepada kami
Al-Qasim; ia mendengar Al-Hasan mengatakan bahwa Siti Aisyah r.a. pernah
bertanya tentang makna firman-Nya: (Yaitu) pada hari (ketika) bumi
diganti dengan bumi yang lain. (Ibrahim: 48) "Dimanakah manusia pada hari
itu, wahai Rasulullah? Rasulullah Saw. menjawab, "Sesungguhnya ini adalah
suatu pertanyaan yang belum pernah diajukan oleh seorang pun. Hai Aisyah, mereka
pada hari itu berada di atas sirat.
Imam Ahmad meriwayatkannya dari Affan, dari Al-Qasim ibnul Fadl, dari
Al-Hasan dengan sanad yang sama.
Imam Muslim ibnul Hajjaj mengatakan di dalam kitab Sahih-nya bahwa:
حَدَّثَنِي
الْحَسَنُ بْنُ عَلِيٍّ الْحُلْوَانِيُّ، حَدَّثَنَا أَبُو تَوْبة الرَّبِيعُ بْنُ
نَافِعٍ، حَدَّثَنَا مُعَاوِيَةُ بْنُ سَلَّامٍ، عَنْ زَيْدٍ -يَعْنِي: أَخَاهُ
-أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا سَلَّامٍ، حَدَّثَنِي أَبُو أَسْمَاءَ الرَّحَبِي؛ أَنَّ
ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَدَّثَهُ
قَالَ: كُنْتُ قَائِمًا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ،
فَجَاءَهُ حَبر مِنْ أَحْبَارِ الْيَهُودِ، فَقَالَ: السَّلَامُ عَلَيْكَ يَا
مُحَمَّدُ. فَدَفَعْتُهُ دَفْعَةً كَادَ يُصرَع مِنْهَا، فَقَالَ: لِمَ
تَدْفَعُنِي؟ فَقُلْتُ: أَلَا تَقُولُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ؟! فَقَالَ
الْيَهُودِيُّ: إِنَّمَا نَدْعُوهُ بِاسْمِهِ الَّذِي سَمّاه بِهِ أَهْلُهُ!
فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "إِنَّ اسْمِي
مُحَمَّدٌ الَّذِي سَمَّانِي بِهِ أَهْلِي". فَقَالَ الْيَهُودِيُّ: جِئْتُ
أَسْأَلُكَ. فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
"أَيَنْفَعُكَ شَيْءٌ إِنْ حَدَّثْتُكَ؟ " فَقَالَ: أَسْمَعُ بِأُذُنَيَّ. فَنَكَتَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعُودٍ مَعَهُ، فَقَالَ:
"سَلْ". فَقَالَ الْيَهُودِيُّ: أَيْنَ يَكُونُ النَّاسُ يَوْمَ تُبَدَّلُ
الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَوَاتُ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "هُمْ فِي الظُّلْمَةِ دُونَ الْجِسْرِ" قَالَ: فَمَنْ
أَوَّلُ النَّاسِ إِجَازَةً؟ قَالَ: فَقَالَ: " [فُقَرَاءُ] الْمُهَاجِرِينَ".
قَالَ الْيَهُودِيُّ: فَمَا تُحْفَتهُم حِينَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ؟ قَالَ:
"زِيَادَةُ كَبِدِ النُّونِ" قَالَ: فَمَا غِذَاؤُهُمْ فِي أَثَرِهَا؟ قَالَ:
"يُنْحَرُ لَهُمْ ثَوْرُ الْجَنَّةِ الَّذِي كَانَ يَأْكُلُ مِنْ أَطْرَافِهَا".
قَالَ: فَمَا شَرَابُهُمْ عَلَيْهِ؟ قَالَ: "مِنْ عَيْنٍ فِيهَا تُسَمَّى
سَلْسَبِيلًا". قَالَ: صَدَقْتَ. قَالَ: وَجِئْتُ أَسْأَلُكَ عَنْ شَيْءٍ لَا
يَعْلَمُهُ أَحَدٌ مِنْ أَهْلِ الْأَرْضِ إِلَّا نَبِيٌّ أَوْ رَجُلٌ أَوْ
رَجُلَانِ؟ قَالَ: "أَيَنْفَعُكَ إِنْ حَدَّثْتُكَ؟ " قَالَ: أَسْمَعُ بِأُذُنَيَّ.
قَالَ: جِئْتُ أَسْأَلُكَ عَنِ الْوَلَدِ. قَالَ: "مَاءُ الرَّجُلِ أَبْيَضُ
وَمَاءُ الْمَرْأَةِ أَصْفَرُ، فَإِذَا اجْتَمَعَا فَعَلا منيُّ الرَّجُلِ منيَّ
الْمَرْأَةِ أَذْكَرَا بِإِذْنِ اللَّهِ -تعالى -وَإِذَا عَلَا مَنِيُّ الْمَرْأَةِ
مَنِيَّ الرَّجُلِ أنَّثا بِإِذْنِ اللَّهِ" قَالَ الْيَهُودِيُّ: لَقَدْ صَدَقْتَ،
وَإِنَّكَ لَنَبِيٌّ. ثُمَّ انْصَرَفَ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "لَقَدْ سَأَلَنِي هَذَا عَنِ الَّذِي سَأَلَنِي عَنْهُ، وَمَا
لِي عِلْمٌ بِشَيْءٍ مِنْهُ، حَتَّى أَتَانِيَ اللَّهُ بِهِ"
telah menceritakan kepada kami Al-Hasan ibnu Ali Al-Hilwani, telah
menceritakan kepadaku Abu Taubah Ar-Rabi' ibnu Nafi', telah menceritakan kepada
kami Mu'awiyah ibnu Salam, dari Zaid (saudaranya). Ia pernah mendengar Abu Salam
mengatakan, telah menceritakan kepadaku Abu Asma Ar-Rahbi; Sauban maula
Rasulullah Saw. pernah menceritakan kepadanya bahwa ketika ia sedang berdiri
dihadapan Rasulullah Saw., datanglah seorang ulama Yahudi kepada Rasulullah
Saw., lalu berkata, "Semoga kesejahteraan atas dirimu, hai Muhammad." Maka aku
(Sauban) mendorongnya dengan dorongan yang cukup kuat sehingga hampir saja ia
terjatuh karena doronganku. Lalu ia berkata kepadaku, "Mengapa kamu
mendorongku?" Aku menjawab, "Mengapa tidak-kamu katakan, Wahai Rasulullah?"
Orang Yahudi itu berkata, "Sesungguhnya aku memanggilnya dengan nama yang
diberikan oleh orang tuanya." Maka Rasulullah Saw. bersabda, "Sesungguhnya
namaku Muhammad, itulah nama yang diberikan kepadaku oleh orang tuaku."
Orang Yahudi itu berkata, "Saya datang kepadamu untuk bertanya." Rasulullah Saw.
bersabda, "Apakah ada manfaatnya bila saya katakan sesuatu kepadamu?"
Orang Yahudi itu menjawab, "Saya akan mendengarnya dengan baik." Maka Rasulullah
Saw. mengetuk-ngetukan tongkat kayu yang ada di tangannya dan bersabda,
"Bertanyalah." Orang Yahudi mengatakan, "Di manakah manusia berada pada
hari bumi diganti dengan bumi yang lain dan begitu pula langit?" Rasulullah Saw.
bersabda: Mereka berada di dalam kegelapan sebelum jembatan (sirat).
Orang Yahudi itu bertanya.”Siapakah manusia yang mula-mula melewatinya?"
Rasulullah Saw. menjawab: Orang-orang yang fakir dari kalangan Muhajirin.
Orang Yahudi itu berkata, "Apakah hadiah makanan mereka di saat mereka
memasuki surga?" Rasulullah Saw. menjawab: Lebihan hati ikan Nun. Orang
Yahudi itu bertanya lagi, "Lalu apakah makanan mereka sesudahnya?" Rasulullah
Saw. menjawab: Disembelihkan buat mereka sapi jantan surga yang makanannya
mengambil dari pinggiran-pinggiran surga (yakni digembalakan di pinggiran
surga). Orang Yahudi itu bertanya lagi, "Lalu apakah minuman mereka setelah
makan makanan tersebut?" Rasulullah Saw. bersabda: Dari mata air yang ada di
dalam surga yang disebut Salsabila. Orang Yahudi itu berkata, "Engkau
benar." Lalu ia berkata lagi, "Saya datang kepadamu untuk menanyakan sesuatu
yang tiada seorang penduduk bumi pun mengetahui jawabannya kecuali seorang nabi
atau seseorang atau dua orang." Rasulullah Saw. balik bertanya, "Apakah ada
manfaatnya bila aku katakan kepadamu?" Orang Yahudi itu berkata, "Saya akan
mendengarnya dengan baik." Orang Yahudi itu mengajukan pertanyaannya, "Saya
datang kepadamu untuk menanyakan tentang anak." Rasulullah Saw. bersabda:
Mani laki-laki putih dan mani perempuan kuning, apabila ke duanya berkumpul,
lalu mani lelaki mengalahkan air mani perempuan, maka dengan seizin Allah
anaknya menjadi lelaki. Dan apabila air mani perempuan mengalahkan air mani
laki-laki, maka dengan seizin Allah anaknya menjadi perempuan. Maka orang
Yahudi itu berkata.”Engkau benar, dan sesungguhnya engkau adalah seorang nabi."
Lalu lelaki Yahudi itu pergi. Dan Rasulullah Saw. bersabda.” Sesungguhnya
orang ini telah menanyakan kepadaku pertanyaan yang tiada pengetahuan bagiku
tentangnya barang sedikit pun, seandainya tidak ada utusan dari Allah yang
memberitahukannya kepadaku (tentang jawabannya)."
قَالَ
أَبُو جَعْفَرٍ بْنُ جَرِيرٍ الطَّبَرِيُّ: حَدَّثَنِي ابْنُ عَوْفٍ، حَدَّثَنَا
أَبُو الْمُغِيرَةِ، حَدَّثَنَا ابْنُ أَبِي
مَرْيَمَ،
حَدَّثَنَا سَعِيدُ بْنُ ثَوْبَانَ الكَلاعي، عَنْ أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ،
قَالَ: أَتَى النبيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَبْر مِنَ الْيَهُودِ
فَقَالَ: أَرَأَيْتَ إِذْ يَقُولُ اللَّهُ فِي كِتَابِهِ: {يَوْمَ تُبَدَّلُ
الأرْضُ غَيْرَ الأرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ} فَأَيْنَ الخَلْق عِنْدَ ذَلِكَ؟ فَقَالَ:
"أَضْيَافُ اللَّهِ، فَلَنْ يُعْجِزَهُمْ مَا لَدَيْهِ"
Abu Ja'far ibnu Jarir At-Tabari mengatakan, telah menceritakan kepada kami
Ibnu Auf, telah menceritakan kepada kami Abul Mugirah, telah menceritakan kepada
kami Ibnu Abu Maryam, telah menceritakan kepada kami Sa'id ibnu Sauban
Al-Kala'i, dari Abu Ayyub Al-Ansari, bahwa seorang pendeta Yahudi bertanya
kepada Nabi Saw. tentang makna firman Allah Swt.: (Yaitu) pada hari
(ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula)
langit. (Ibrahim: 48) Ia berkata, "Di manakah manusia pada saat itu?"
Maka Rasulullah Saw. menjawab, "(Mereka) adalah tamu-tamu Allah, maka hal itu
amatlah mudah bagi Allah dengan kekuasaan yang ada di sisi-Nya.
Ibnu Abu Hatim meriwayatkannya melalui hadis Abu Bakar ibnu Abdullah ibnu Abu
Maryam dengan sanad yang sama.
Syu'bah mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Ishaq bahwa ia telah
mendengar dari Amr ibnu Maimun. Barangkali dia mengatakan bahwa Abdullah (Ibnu
Mas'ud) berkata, dan barangkali dia tidak menyebutnya. Lalu saya bertanya
kepadanya, "Apakah dia menerimanya dari Abdullah?" Ia mengatakan bahwa ia pernah
mendengar Amr ibnu Maimun mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: (Yaitu)
pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain. (Ibrahim:
48) Bahwa bumi yang lain itu warnanya putih seperti perak lagi bersih, tidak
pernah dialirkan darah padanya dan tidak pernah dilakukan suatu dosapun padanya.
Pandangan mereka menembus jauh dan suara juru penyeru kedengaran oleh mereka,
mereka dalam keadaan tidak beralas kaki dan telanjang, seperti keadaan mereka
ketika diciptakan (dilahirkan). Perawi mengatakan, ia menduganya mengatakan
bahwa mereka dalam keadaan berdiri, hingga keringat mereka sampai pada mulut
mereka.
Telah diriwayatkan pula dari jalur yang lain dari Syu'bah, dari Israil, dari
Abu Ishaq, dari Amr ibnu Maimun, dari ibnu Mas'ud hal yang semisal. Demikian
pula yang diriwayatkan oleh Asim, dari Zur, dari Ibnu Mas'ud dengan sanad yang
sama. Sufyan As-Sauri telah meriwayatkan dari Abu Ishaq, dari Amr ibnu Maimun,
bahwa Abdullah ibnu Mas'ud tidak menceritakan hal ini. Demikianlah menurut
keterangan yang diketengahkan oleh Ibnu Jarir.
قَالَ
الْحَافِظُ أَبُو بَكْرٍ الْبَزَّارُ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ
بْنِ عُبَيد بْنِ عَقِيل، حَدَّثَنَا سَهْلُ بْنُ حَمَّادٍ أَبُو عَتَّابٍ،
حَدَّثَنَا جَرِيرُ بْنُ أَيُّوبَ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنْ عَمْرِو بْنِ
مَيْمُونٍ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فِي قَوْلِ اللَّهِ، عَزَّ وَجَلَّ: {يَوْمَ تُبَدَّلُ الأرْضُ غَيْرَ
الأرْضِ} قَالَ: "أَرْضٌ بَيْضَاءُ لَمْ يَسْقُطْ عَلَيْهَا دَمٌ وَلَمْ يُعْمَلْ
عَلَيْهَا خَطِيئَةٌ".
Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan, telab menceritakan kepada kami
Muhammad ibnu Abdullah ibnu Ubaid ibnu Uqail, telah menceritakan kepada kami
Sahl ibnu Hammad Abu Gayyas, telah menceritakan kepada kami Jarir ibnu Ayyub,
dari Abu Ishaq, dari Amr ibnu Maimun, dari Abdullah, dari Nabi Saw. sehubungan
dengan makna firman Allah swt.: (Yaitu) pada hari (ketika) bumi
diganti dengan bumi yang lain. (Ibrahim: 48) Nabi Saw. bersabda, "Bumi
yang putih, tidak pernah dialirkan darah padanya, tidak pernah pula dilakukan
suatu dosa pun padanya."
Kemudian Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan, "Kami tidak mengetahui ada
orang yang me-rafa'-kannya selain Jarir ibnu Ayyub, sedangkan dia orangnya tidak
kuat."
ثُمَّ
قَالَ ابْنُ جَرِيرٍ: حَدَّثَنَا أَبُو كُرَيْبٍ، حدثا مُعَاوِيَةُ بْنُ هِشَامٍ،
عَنْ سِنَانٍ (7) عَنْ جَابِرٍ الجُعْفي، عَنْ أَبِي جُبَيرة عَنْ زَيْدٍ قَالَ:
أَرْسَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى الْيَهُودِ
فَقَالَ: "هَلْ تَدْرُونَ لِمَ أَرْسَلْتُ إِلَيْهِمْ؟ " قَالُوا: اللَّهُ
وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ. قَالَ: "أَرْسَلْتُ إِلَيْهِمْ أَسْأَلُهُمْ عَنْ قَوْلِ
اللَّهِ: {يَوْمَ تُبَدَّلُ الأرْضُ غَيْرَ الأرْضِ} إِنَّهَا تَكُونُ يَوْمَئِذٍ
بَيْضَاءَ مِثْلَ الْفِضَّةِ". فَلَمَّا جَاءُوا سَأَلَهُمْ فَقَالُوا: تَكُونُ
بَيْضَاءَ مِثْلَ النَّقِي
Kemudian Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abu Kuraib,
telah menceritakan kepada kami Mu'awiyah ibnu Hisyam, dari Sinan, dari Jabir
Al-Ju'fi, dari Abu Jabirah, dari Zaid yang telah menceritakan bahwa Rasulullah
Saw. mengirimkan utusan kepada orang-orang Yahudi, lalu beliau bertanya (kepada
para sahabatnya), "Tahukah kalian mengapa saya mengirimkan utusan kepada
mereka?" Para sahabat menjawab, "Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui."
Rasulullah Saw. bersabda bahwa beliau mengirimkan utusannya kepada mereka untuk
menanyakan tentang firman-Nya: (Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti
dengan bumi yang lain. (Ibrahim: 48) Sesungguhnya pada waktu itu bumi
berwarna putih seperti perak. Setelah utusan Nabi Saw. datang kepada
orang-orang Yahudi, lalu para utusan itu menanyakan hal tersebut. Mereka
(orang-orangYahudi) menjawab bahwa saat itu bumi berwarna putih seperti
perak.
Hal yang sama telah diriwayatkan dari Ali, Ibnu Abbas, Anas Ibnu Malik, dan
Mujahid ibnu Jubair, bahwa kelak di hari kiamat bumi akan diganti dengan bumi
dari perak.
Dari sahabat Ali r.a., ia mengatakan bahwa bumi akan menjadi perak dan langit
menjadi emas.
Ar-Rabi' telah meriwayatkan dari Abul Aliyah, dari Ubay ibnu Ka'b yang
mengatakan bahwa langit akan menjadi gelap gulita. Abu Ma'syar telah
meriwayatkan dari Muhammad ibnu Ka'b Al-Qurazi, dari Muhammad ibnu Qais
sehubungan dengan makna firman-Nya: (Yaitu) pada hari (ketika) bumi
diganti dengan bumi yang lain. (Ibrahim: 48) Bahwa bumi menjadi roti,
orang-orang mukmin dapat makan dari bawah kaki mereka.
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Waki', dari Umar ibnu Bisyr Al-Hamdani,
dari Sa'id ibnu Jubair, yakni sehubungan dengan makna firman-Nya: (Yaitu)
pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain. (Ibrahim:
48) Bahwa bumi diganti dengan roti yang putih, orang mukmin dapat makan dari
bawah telapak kakinya.
Al-A'masy telah meriwayatkan dari Khaisam yang mengatakan, "Abdullah ibnu
Mas'ud pernah mengatakan bahwa bumi pada hari kiamat semuanya berupa api, dan
surga ada di belakangnya, kelihatan isi dan perhiasannya, sedangkan manusia
ditenggelamkan oleh keringatnya. Keringat mereka telah menenggelamkan mereka,
sedangkan mereka masih belum menjalani hisab.
Al-A'masy telah meriwayatkan pula dari Al-Minhal ibnu Amr, dari Qais ibnus
Sakan yang mengatakan bahwa Abdullah Ibnu Mas'ud pernah berkata, "Di hari kiamat
kelak seluruh bumi menjadi api, di belakangnya terdapat surga, isi dan
perhiasannya kelihatan. Demi Tuhan yang jiwa Abdullah berada di dalam genggaman
kekuasaan-Nya, sesungguhnya seorang lelaki benar-benar mengucurkan keringatnya,
sehingga menenggelamkan telapak kakinya, lalu keringatnya naik sampai ke
hidungnya, padahal hisab masih belum dijalaninya." Mereka bertanya, "Mengapa
demikian, wahai Abu Abdur Rahman (nama panggilan Ibnu Mas'ud)?" Ibnu Mas'ud
menjawab, "Hal itu terjadi karena pemandangan dan peristiwa yang mereka
alami."
Abu Ja'far Ar-Razi telah meriwayatkan dari Ar-Rabi' ibnu Anas, dari Ka'b,
sehubungan dengan makna firman-Nya: (Yaitu) pada hari (ketika) bumi
diganti dengan bumi yang lain, dan (begitu pula) langit. (Ibrahim:
48) Langit menjadi gelap gulita, laut berubah menjadi api, dan bumi diganti
dengan bumi yang lain.
Di dalam hadis yang diriwayatkan, oleh Imam Abu Daud disebutkan bahwa:
لَا
يَرْكَبُ الْبَحْرَ إِلَّا غَازٍ أَوْ حَاجٌّ أَوْ مُعْتَمِرٌ، فَإِنَّ تَحْتَ
الْبَحْرِ نَارًا -أَوْ: تَحْتَ النَّارِ بَحْرًا"
tiada yang menempuh jalan laut kecuali orang yang berperang, atau pergi
haji, atau pergi umrah, karena sesungguhnya di bawah laut itu neraka; atau di
bawah neraka itu laut.
Di dalam hadis masyhur tentang suwar (sangkakala) dari Abu
Hurairah, dari Nabi Saw., disebutkan bahwa Nabi Saw. pernah bersabda:
"تُبَدَّلُ
الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَوَاتُ، فَيَبْسُطُهَا وَيَمُدُّهَا مَدَّ
الْأَدِيمِ الْعُكَاظِيِّ، لَا تَرَى فِيهَا عِوَجًا وَلَا أَمْتًا، ثُمَّ يَزْجُرُ
اللَّهُ الْخَلْقَ زَجْرَةً، فَإِذَا هُمْ فِي هَذِهِ
الْمُبْدَلَةِ"
Allah mengganti bumi dengan bumi yang lain, begitu pula langit, lalu Dia
menggelarkannya dan menghamparkannya sebagaimana seseorang menghamparkan kulit
(dari pasar) 'Ukaz, tiada yang rendah, tiada pula yang tinggi. Kemudian
Allah menggiring makhluk dengan sekali giring, tiba-tiba mereka telah berada di
bumi yang telah diganti itu.
*******************
Firman Allah Swt.:
{وَبَرَزُوا
لِلَّهِ}
dan mereka semuanya (di Padang Mahsyar) berkumpul menghadap ke
hadirat Allah. (Ibrahim: 48)
Yakni semua makhluk keluar dari kuburannya masing-masing menghadap kepada
Allah.
{الْوَاحِدِ
الْقَهَّارِ}
Yang Maha Esa lagi Mahaperkasa. (Ibrahim: 48)
Allah yang mengalahkan segala sesuatu dan menundukkannya, serta tunduklah
kepada-Nya semua kepala dan tunduk takutlah kepada-Nya semua akal.