Tafsir Surat Al-Kahfi, ayat 27-28
{وَاتْلُ
مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنْ كِتَابِ رَبِّكَ لَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ وَلَنْ
تَجِدَ مِنْ دُونِهِ مُلْتَحَدًا (27) وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ
رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ وَلا تَعْدُ عَيْنَاكَ
عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَلا تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا
قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا وَاتَّبَعَ هَوَاهُ وَكَانَ أَمْرُهُ فُرُطًا (28)
}
Dan bacakanlah apa yang diwahyukan kepadamu,
yaitu kitab Tuhanmu (Al-Qur'an). Tidak
ada (seorang pun) yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya. Dan kamu
tidak akan menemukan tempat berlindung selain dari-Nya. Dan bersabarlah kamu
bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari
dengan mengharap keridaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka
(karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan janganlah kamu
mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta
menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
Allah Swt. memerintahkan kepada Rasul-Nya agar membaca KitabNya yang mulia
(yaitu Al-Qur'an) dan menyampaikannya kepada manusia.
{لَا
مُبَدِّلَ لِكَلِمَاتِهِ}
Tidak ada (seorang pun) yang dapat mengubah kalimat-kalimat-Nya.
(Al-Kahfi: 27)
Artinya, tiada seorang pun yang dapat mengubahi, menyelewengkan, dan
menghapuskan kalimat-kalimat-Nya.
Firman Allah Swt.:
{وَلَنْ
تَجِدَ مِنْ دُونِهِ مُلْتَحَدًا}
Dan kamu tidak akan dapat menemukan tempat berlindung selain dari-Nya.
(Al-Kahfi: 27)
Menurut Mujahid, multahada artinya tempat berlindung. Sedangkan
menurut Qatadah, multahada ialah penolong, yakni tiada penolong selain
dari-Nya.
Ibnu Jarir mengatakan bahwa makna ayat ialah 'jika kamu, hai Muhammad, tidak
membaca apa yang Aku wahyukan kepadamu dari Kitab Tuhanmu, maka sesungguhnya
tidak ada tempat berlindung bagimu dari-Nya' . Makna ayat ini sama dengan apa
yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{يَا
أَيُّهَا الرَّسُولُ بَلِّغْ مَا أُنزلَ إِلَيْكَ مِنْ رَبِّكَ وَإِنْ لَمْ
تَفْعَلْ فَمَا بَلَّغْتَ رِسَالَتَهُ وَاللَّهُ يَعْصِمُكَ مِنَ
النَّاسِ}
Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan
jika tidak kamu kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak
menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia.
(Al-Maidah: 67)
Dan firman Allah Swt
{إِنَّ
الَّذِي فَرَضَ عَلَيْكَ الْقُرْآنَ لَرَادُّكَ إِلَى مَعَادٍ}
Sesungguhnya yang mewajibkan atasmu (melaksanakan hukum-hukum)
Al-Qur’an, benar-benar akan mengembalikanmu ke tempat kembali.
(Al-Qashash: 85)
Maksudnya, Dia kelak akan menanyakan kepadamu tentang apa yang telah
difardukan atas dirimu, yaitu menyangkut tentang penyampaian risalahmu.
*******************
Firman Allah Swt.:
{وَاصْبِرْ
نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ
وَجْهَهُ}
Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya
di pagi dan senja hari dengan mengharap keridaan-Nya. (Al-Kahfi: 28)
Yakni duduklah kamu bersama orang-orang yang mengingat Allah seraya
mengagungkan, memuji, menyucikan, dan membesarkan-Nya serta memohon kepada-Nya
di setiap pagi dan petang hari dari kalangan hamba-hamba-Nya, baik mereka itu
orang-orang fakir ataupun orang-orang kaya, orang-orang kuat ataupun orang-orang
lemah.
Menurut suatu pendapat, ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang
terhormat dari kalangan kabilah Quraisy saat mereka meminta Nabi Saw. agar duduk
bersama mereka secara terpisah dan mereka meminta agar mereka tidak dikumpulkan
bersama orang-orang yang lemah dari kalangan sahabat-sahabatnya, seperti sahabat
Bilal, sahabat Ammar, sahabat Suhaib, sahabat Khabbab, dan sahabat Ibnu Mas'ud.
Maka masing-masing dari kedua kelompok itu dikumpulkan secara terpisah, lalu
Allah Swt.melarang Nabi Saw. melakukan hal tersebut. Untuk itu Allah Swt.
berfirman:
{وَلا
تَطْرُدِ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ}
الْآيَةَ
Dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi hari
dan di petang hari. (Al-An'am: 52), hingga akhir ayat.
Kemudian Allah Swt. memerintahkan kepada Nabi-Nya agar tetap bertahan duduk
bersama mereka. Untuk itu Allah Swt. berfirman: Dan bersabarlah kamu
bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari.
(Al-Kahfi: 28), hingga akhir ayat.
وَقَالَ
مُسْلِمٌ فِي صَحِيحِهِ: حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ، حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأَسَدِيُّ، عَنْ إِسْرَائِيلَ، عَنِ الْمِقْدَامِ
بْنِ شُرَيْح، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ سَعْدٍ -هُوَ ابْنُ أَبِي وَقَاصٍّ-قَالَ: كُنَّا
مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سِتَّةَ نَفَرٍ، فَقَالَ
الْمُشْرِكُونَ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اطْرُدْ هَؤُلَاءِ
لَا يَجْتَرِئُونَ عَلَيْنَا!. قَالَ: وَكُنْتُ أَنَا وَابْنُ مَسْعُودٍ، وَرَجُلٌ
مِنْ هُذَيْلٍ، وَبِلَالٌ وَرَجُلَانِ نَسِيتُ اسْمَيْهِمَا (7) فَوَقَعَ فِي
نَفْسِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ
يَقَعَ، فَحَدَّثَ نَفْسَهُ، فَأَنْزَلَ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ: {وَلا تَطْرُدِ
الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ
وَجْهَهُ}
Imam Muslim mengatakan di dalam kitab sahihnya, telah menceritakan kepada
kami Abu Bakar ibnu Abu Syaibah, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu
Abdullah Al-Asadi, dari Israil, dari Al-Miqdam ibnu Syuraih, dari ayahnya, dari
Sa'd ibnu Abu Waqas yang menceritakan, "Kami berenam selalu bersama-sama Nabi
Saw. Kemudian orang-orang musyrik mengatakan (kepada Nabi Saw.), 'Usirlah
mereka, agar mereka tidak berbuat kurang ajar kepada kami'." Sa'd ibnu Abu Waqas
mengatakan bahwa keenam orang itu adalah dia sendiri, Ibnu Mas'ud, seorang
lelaki dari kalangan Bani Huzail, Bilal, dan dua orang lelaki lainnya yang ia
lupa namanya. Maka setelah mendapat sambutan mereka yang demikian itu,
Rasulullah Saw. berfikir sejenak mempertimbangkannya. Kemudian Allah Swt.
menurunkan firman-Nya: dan janganlah kamu mengusir orang-orang yang menyeru
Tuhannya di pagi hari dan di petang hari, sedangkan mereka menghendaki
keridaan-Nya. (Al-An'am: 52)
Hadis ini diriwayatkan secara munfarid oleh Imam Muslim tanpa Imam
Bukhari.
قَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ،
عَنْ أَبِي التَّيَّاح قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا الْجَعْدِ يُحَدِّثُ عَنْ أَبِي
أُمَامَةَ قَالَ: خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى
قَاصٍّ يَقُصُّ، فَأَمْسَكَ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: "قُص، فَلِأَنْ أَقْعُدَ غُدْوَةً إِلَى أَنْ تُشْرِقَ الشَّمْسُ،
أَحَبُّ إليَّ مِنْ أَنْ أُعْتِقَ أَرْبَعَ رِقَابٍ"
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ja'far,
telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Abut Tayyah yang mengatakan bahwa
ia pernah mendengar Abul Ja'd menceritakan hadis berikut dari Abu Umamah:
Rasulullah Saw. keluar untuk mendengarkan seorang juru dongeng, lalu tukang
dongeng itu menghentikan dongengannya (ketika melihat Rasul Saw. datang), maka
Rasulullah Saw. bersabda: Lanjutkanlah kisahmu, sesungguhnya aku duduk di
suatu pagi hingga matahari terbit (untuk mendengarkan dongeng ini) lebih
aku sukai daripada memerdekakan empat orang budak.
قَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ أَيْضًا: حَدَّثَنَا هَاشِمٌ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ عَبْدِ
الْمَلِكِ بْنِ مَيْسَرة قَالَ: سَمِعْتُ كُرْدُوس بْنَ قَيْسٍ -وَكَانَ قَاصَّ
الْعَامَّةِ بِالْكُوفَةِ-يَقُولُ: أَخْبَرَنِي رَجُلٌ مِنْ أَصْحَابٍ بَدْرٍ:
أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ: "لِأَنْ
أَقْعُدَ فِي مِثْلِ هَذَا الْمَجْلِسِ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أَعْتِقَ
أَرْبَعَ رِقَابٍ". قَالَ شُعْبَةُ: فَقُلْتُ: أَيُّ مَجْلِسٍ؟ قَالَ: كَانَ
قَاصًّا
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasyim, telah
menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Abdul Malik, ibnu Maisarah yang
mengatakan bahwa ia pernah mendengar Kardus ibnu Qais (seorang tukang dongeng di
Kufah) mengatakan bahwa telah menceritakan kepadaku seorang lelaki dari
kalangan ahli Badar; ia pernah mendengar Rasulullah Saw. bersabda: Sungguh
aku duduk dalam keadaan seperti majelis ini lebih aku sukai daripada
memerdekakan empat orang budak. Syu'bah mengatakan, lalu aku bertanya
"Majelis yang mana?" Abu Um-mah menjawab, "Majelis tukang dongeng."
Abu Daud Ath-Thayalisi dalam Musnadnya mengatakan:
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدٌ، حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ أَبَانٍ، عَنْ أَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "لَأَنْ أُجَالِسَ قَوْمًا يَذْكُرُونَ
اللَّهَ مِنْ صَلَاةِ الْغَدَاةِ إِلَى طُلُوعِ الشَّمْسِ، أحَبّ إِلَيَّ مِمَّا
طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ، وَلَأَنْ أَذْكُرَ اللَّهَ مِنْ صَلَاةِ الْعَصْرِ
إِلَى غُرُوبِ الشَّمْسِ أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أعتق
ثَمَانِيَةً
مِنْ وَلَدِ إِسْمَاعِيلَ دِيَةُ كُلِّ وَاحِدٍ مِنْهُمُ اثْنَا عَشَرَ أَلْفًا".
فَحَسِبْنَا دِيَّاتِهِمْ وَنَحْنُ فِي مَجْلِسِ أَنَسٍ، فَبَلَغَتْ سِتَّةً
وَتِسْعِينَ أَلْفًا، وَهَاهُنَا مَنْ يَقُولُ: "أَرْبَعَةٌ مِنْ وَلَدِ
إِسْمَاعِيلَ" وَاللَّهِ مَا قَالَ إِلَّا ثَمَانِيَةً، دِيَةُ كُلِّ وَاحِدٍ
مِنْهُمُ اثْنَا عَشَرَ أَلْفًا
Telah menceritakan kepada kami Muhammad, telah menceritakan kepada kami Yazid
bin Aban, dari Ibnu Abbas, bahwa Rasulullah SAW bersabda: Sungguh aku duduk
bersama-sama dengan suatu kaum yang sedang berzikir mengingat Allah setelah usai
dari salat Subuh sampai matahari terbit lebih aku sukai daripada segala sesuatu
yang matahari terbit menyinarinya. Dan sungguh aku berzikir mengingat Allah
sesudah salat Asar hingga matahari tenggelam lebih aku sukai daripada
memerdekakan delapan orang budak dari kalangan keturunan Nabi Ismail yang diat
tiap-tiap orang dari mereka adalah dua belas ribu. Maka kami
menghitung-hitung jumlah diat mereka seluruhnya, saat itu kami berada di
majelis sahabat Anas; ternyata jumlah keseluruhannya adalah sembilan puluh enam
ribu. Dan di tempat itu ada yang mengatakan empat orang dari keturunan Nabi
Ismail. Demi Allah, dia tidak mengatakan kecuali delapan orang yang diat
masing-masingnya adalah dua belas ribu.
قَالَ
الْحَافِظُ أَبُو بَكْرٍ الْبَزَّارُ: حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ إِسْحَاقَ
الْأَهْوَازِيُّ، حَدَّثَنَا أَبُو أَحْمَدَ الزُّبَيْرِيُّ، حَدَّثَنَا عَمْرُو بن
ثابت، عَنْ عَلِيِّ بْنِ الْأَقْمَرِ، عَنِ الْأَغَرِّ أَبِي مُسْلِمٍ -وَهُوَ
الْكُوفِيُّ-أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ
بِرَجُلٍ يَقْرَأُ سُورَةَ الْكَهْفِ، فَلَمَّا رَأَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَكَتَ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ "هَذَا الْمَجْلِسُ الَّذِي أُمِرْتُ أَنْ أُصَبِّرَ نَفْسِي
مَعَهُمْ".
Al-Hafiz Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan, telah menceritakan kepada kami
Muhammad ibnu Ishaq Al-Ahwazi, telah menceritakan kepada kami Abu Ahmad
Az-Zubairi, telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Sabit, dari Ali ibnul Aqmar,
dari Al-Agar Abu Muslim Al-Kufi, bahwa Rasulullah Saw. bersua dengan seorang
lelaki yang sedang membaca surat Al-Kahfi. Ketika orang tersebut melihat Nabi
Saw., ia menghentikan bacaannya. Maka Nabi Saw. bersabda: Majelis inilah
yang aku diperintahkan agar tetap bersabar duduk bersama dengan mereka
(orang-orang yang menghadirinya).
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Abu Ahmad, dari Amr ibnu Sabit, dari
Ali ibnul Aqmar, dari Al-Agar secara mursal.
وَحَدَّثْنَاهُ
يَحْيَى بْنُ الْمُعَلَّى، عَنْ مَنْصُورٍ، حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الصَّلْتِ،
حَدَّثَنَا عَمْرُو بْنُ ثَابِتٍ، عَنْ عَلِيِّ بْنِ الْأَقْمَرِ، عَنِ الْأَغَرِّ
أَبِي مُسْلِمٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَأَبِي سَعِيدٍ قَالَا جَاءَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَرَجُلٌ يَقْرَأُ سُورَةَ الحِجْر
أَوْ سُورَةَ الْكَهْفِ، فَسَكَتَ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "هَذَا الْمَجْلِسُ الَّذِي أُمِرْتُ أَنْ أُصَبِّرَ نَفْسِي
مَعَهُمْ"
Abu Bakar Al-Bazzar mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Yahya
ibnul Ma'la, dari Mansur, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnus Silt,
telah menceritakan kepada kami Amr ibnu Sabit, dari Ali ibnul Aqmar, dari
Al-Agar Abu Muslim, dari Abu Hurairah dan Abu Sa'id, keduanya telah mengatakan
bahwa Rasulullah Saw. datang saat seseorang sedang membaca surat Al-Hajj atau
surat Al-Kahfi, lalu si pembaca diam. Maka Rasulullah Saw. bersabda: Majelis
inilah yang aku diperintahkan agar tetap bersabar duduk bersama dengan mereka
(orang-orang yang menghadirinya).
وَقَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَكْرٍ حَدَّثَنَا مَيْمُونٌ
المَرئي، حَدَّثَنَا مَيْمُونُ بْنُ سِيَاه، عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ، رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
"مَا مِنْ قَوْمٍ اجْتَمَعُوا يُذْكُرُونَ اللَّهَ، لَا يُرِيدُونَ بِذَلِكَ إِلَّا
وَجْهَهُ، إِلَّا نَادَاهُمْ مُنَادٍ مِنَ السَّمَاءِ: أَنْ قُومُوا مَغْفُورًا
لَكُمْ، قَدْ بُدِّلت سيئاتُكُم حَسَنَاتٍ"
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Bukair,
telah menceritakan kepada kami Maimun Al-Mar-i, telah menceritakan kepada kami
Maimun ibnu Sayah, dari Anas ibnu Malik r.a., dari Rasulullah Saw. yang telah
bersabda: Tidak sekali-kali suatu kaum berkumpul seraya mengingat Allah tanpa
ada niat lain kecuali mengharapkan keridaah-Nya, melainkan mereka diseru oleh
juru penyeru dari langit seraya mengatakan, "Bangkitlah kalian dalam keadaan
diberikan ampunan bagi kalian, semua keburukan kalian telah diganti dengan
kebaikdn-kebaikan.”
Hadis ini diriwayatkan secara munfarid oleh Imam Ahmad. ,
قَالَ
الطَّبَرَانِيُّ: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ الْحَسَنِ، حَدَّثَنَا أَحْمَدُ
بْنُ صَالِحٍ، حَدَّثَنَا ابْنُ وَهْبٍ، عَنْ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ عَنْ أَبِي
حَازِمٍ، عَنْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَهْلِ بْنِ حُنيف قَالَ: نَزَلَتْ عَلَى
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَهُوَ فِي بَعْضِ
أَبْيَاتِهِ: {وَاصْبِرْ نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ بِالْغَدَاةِ
وَالْعَشِيِّ يُرِيدُونَ وَجْهَهُ} فَخَرَجَ يَلْتَمِسُهُمْ، فَوَجَدَ قَوْمًا
يَذْكُرُونَ اللَّهَ تَعَالَى، مِنْهُمْ ثَائِرُ الرَّأْسِ، وَجَافِي الْجِلْدِ
(12) وَذُو الثَّوْبِ الْوَاحِدِ، فَلَمَّا رَآهُمْ جَلَسَ مَعَهُمْ وَقَالَ:
"الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي جَعَلَ فِي أُمَّتِي مَنْ أَمَرَنِي اللَّهُ أَنَّ
أُصَبِّرَ نَفْسِي مَعَهُمْ"
Imam Tabrani mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ismail ibnul Hasan,
telah menceritakan kepada kami Ahmad ibnu Saleh, telah menceritakan kepada kami
Ibnu Wahb, dari Usamah ibnu Zaid, dari Abu Hazm, dari Abdur Rahman ibnu Sahl
ibnu Hanif yang mengatakan bahwa diturunkan kepada Rasulullah Saw. ayat berikut
saat beliau berada di rumahnya, yaitu firman-Nya: Dan bersabarlah kamu
bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhan-Nya di pagi dan senja hari.
(Al-Kahfi: 28), hingga akhir ayat. Maka Nabi Saw. keluar dari rumahnya
mencari mereka, dan beliau menjumpai suatu kaum yang sedang berzikir mengingat
Allah Swt.; di antara mereka terdapat orang-orang yang berpenampilan lusuh
dengan rambut yang acak-acakan, berkulit kasar lagi hanya mempunyai selapis
pakaian (yakni orang-orang miskin). Setelah melihat mereka, maka beliau duduk
bersama-sama mereka dan bersabda: Segala puji bagi Allah Yang telah
menjadikan di kalangan umatku orang-orang yang aku diperintahkan agar bersabar
duduk bersama mereka.
Abdur Rahman yang disebutkan dalam sanad hadis ini dikatakan oleh Abu Bakar
ibnu Abu Daud sebagai seorang sahabat, sedangkan ayahnya termasuk salah seorang
sahabat yang terkemuka.
*******************
Firman Allah Swt.:
{وَلا
تَعْدُ عَيْنَاكَ عَنْهُمْ تُرِيدُ زِينَةَ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا}
dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena)
mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini. (Al-Kahfi: 28)
Ibnu Abbas mengatakan bahwa janganlah kamu melewati mereka dengan memilih
selain mereka, yakni menggantikan mereka dengan orang-orang yang berkedudukan
dan yang berharta.
{وَلا
تُطِعْ مَنْ أَغْفَلْنَا قَلْبَهُ عَنْ ذِكْرِنَا}
dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari
mengingati Kami. (Al-Kahfi: 28)
Yakni orang-orang yang menyibukkan dirinya dengan dunia, melupakan agama dan
menyembah Tuhannya.
وَكَانَ
أَمْرُهُ فُرُطًا
dan adalah keadaannya itu melewati batas. (Al-Kahfi: 28)
Maksudnya, semua amal dan perbuatannya hura-hura, berlebih-lebihan, dan
sia-sia. Janganlah kamu mengikuti kemauan mereka, jangan menyukai cara mereka,
jangan pula kamu menginginkannya. Makna ayat sama dengan apa yang disebutkan
dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{وَلا
تَمُدَّنَّ عَيْنَيْكَ إِلَى مَا مَتَّعْنَا بِهِ أَزْوَاجًا مِنْهُمْ زَهْرَةَ
الْحَيَاةِ الدُّنْيَا لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ وَرِزْقُ رَبِّكَ خَيْرٌ
وَأَبْقَى}
Janganlah sekali-kali kamu menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan
hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka sebagai
bunga kehidupan dunia untuk Kami cobai mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu
adalah lebih baik dan lebih kekal. (Thaha: 131)