Tafsir Surat Al-Isra, ayat 17
{وَكَمْ
أَهْلَكْنَا مِنَ الْقُرُونِ مِنْ بَعْدِ نُوحٍ وَكَفَى بِرَبِّكَ بِذُنُوبِ
عِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا (17) }
Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami
binasakan dan cukuplah Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa
hamba-hamba-Nya.
Allah Swt. memperingatkan kaum Kuffar Quraisy yang mendustakan Rasul-Nya,
Nabi Muhammad Saw.; bahwa Dia telah membinasakan umat-umat yang mendustakan
rasul-rasul-Nya sesudah Nuh a.s. Ayat ini menunjukkan bahwa generasi-generasi
yang hidup di masa antara Adam dan Nuh a.s. memeluk agama Islam. Ibnu Abbas
pemah mengatakan bahwa antara Adam dan Nuh a.s. terdapat sepuluh generasi, yang
semuanya memeluk agama Islam.
Dengan kata lain, ayat ini mengandung makna bahwa kamu sekalian, hai
orang-orang yang mendustakan Rasul Saw., tidaklah lebih mulia bagi Allah
daripada mereka. Kalian telah mendustakan rasul yang termulia dan makhluk yang
paling ulama, maka kalian lebih berhak mendapat hukuman daripada mereka (yang
mendustakan rasul-rasul-Nya di masa lalu).
Firman Allah Swt.:
{وَكَفَى
بِرَبِّكَ بِذُنُوبِ عِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا}
Dan cukuplah Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa
hamba-hamba-Nya. (Al-Isra: !7)
Yakni Dia mengetahui semua amal perbuatan mereka, yang baik dan yang
buruknya; tiada sesuatu pun yang tersembunyi bagi Allah Swt. dari amal perbuatan
mereka.