Tafsir Surat Yunus, ayat 11
{وَلَوْ
يُعَجِّلُ اللَّهُ لِلنَّاسِ الشَّرَّ اسْتِعْجَالَهُمْ بِالْخَيْرِ لَقُضِيَ
إِلَيْهِمْ أَجَلُهُمْ فَنَذَرُ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا فِي
طُغْيَانِهِمْ يَعْمَهُونَ (11) }
Dan kalau sekiranya Allah menyegerakan kejahatan
bagi manusia seperti permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pastilah
diakhiri umur mereka. Maka Kami biarkan orang-orang yang tidak mengharapkan
pertemuan dengan Kami, bergelimang di dalam kesesatan mereka.
Allah Swt. menyebutkan tentang sifat penyantun dan lemah lembutNya terhadap
hamba-hamba-Nya. Dia tidak memperkenankan bagi mereka jika mereka mendoakan
kejahatan buat diri mereka sendiri atau harta benda dan anak-anak mereka, di
saat mereka sedang marah dan emosi. Allah Swt. pun mengetahui bahwa mereka tidak
sengaja melakukan hal itu, karena itulah maka Dia tidak mengabulkan doa mereka,
sebagai kasih sayang dan rahmat buat mereka. Perihalnya berbeda jika mereka
mendoakan kebaikan, keberkahan, dan kesuburan buat diri, harta benda, dan
anak-anak mereka, maka Allah memperkenankannya bagi mereka. Untuk itulah Allah
Swt. berfirman:
{وَلَوْ
يُعَجِّلُ اللَّهُ لِلنَّاسِ الشَّرَّ اسْتِعْجَالَهُمْ بِالْخَيْرِ لَقُضِيَ
إِلَيْهِمْ أَجَلُهُمْ}
Dan kalau sekiranya Allah menyegerakan kejahatan ragi manusia seperti
permintaan mereka untuk menyegerakan kebaikan, pastilah diakhiri umur mereka.
(Yunus: 11), hingga akhir ayat.
Dengan kata lain, seandainya setiap mereka mendoakan kejahatan dalam hal
tersebut diperkenankan oleh Allah, niscaya doanya itu akan membinasakan diri
mereka.
Karena itulah tidak diperkenankan banyak melakukan doa seperti itu, seperti
apa yang disebutkan oleh sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al-Hafiz Abu Bakar
Al-Bazzar di dalam kitab Musnad-nya. Disebutkan bahwa:
حَدَّثَنَا
مُحَمَّدُ بْنُ مَعْمَر، حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنَا حَاتِمُ
بْنُ إِسْمَاعِيلَ، حَدَّثَنَا يَعْقُوبُ بْنُ مُجَاهِدٍ أَبُو حَزْرَة عَنْ
عُبَادَةَ بْنِ الْوَلِيدِ، حَدَّثَنَا جَابِرٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "لَا تَدْعُوَا عَلَى أَنْفُسِكُمْ، لَا
تَدْعُوا عَلَى أَوْلَادِكُمْ، لَا تَدْعُوا عَلَى أَمْوَالِكُمْ، لَا تُوَافِقُوا
مِنَ اللَّهِ سَاعَةً فِيهَا إِجَابَةٌ فَيَسْتَجِيبُ لَكُمْ".
telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu Ma'mar, telah menceritakan
kepada kami Ya'qub ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami Hatim ibnu
Ismail, telah menceritakan kepada kami Ya'qub ibnu Mujahid Abu Jazarah, dari
Ubadah ibnul Walid; Jabir telah menceritakan kepadanya bahwa Rasulullah Saw.
telah bersabda: Janganlah mendoakan untuk kebinasaan diri kalian, janganlah
mendoakan kecelakaan bagi anak-anak kalian, dan janganlah mendoakan kehancuran
bagi harta benda kalian, agar kalian tidak menepati suatu saat ijabah dari
Allah, yang karenanya doa kalian diperkenankan.
Imam Abu Daud meriwayatkannya melalui hadis Hatim ibnu Ismail dengan sanad
yang sama. Imam Al-Bazzar mengatakan bahwa hadis ini diriwayatkan secara
munfarid oleh Ubadah ibnul Walid ibnu Ubadah ibnus Samit Al-Ansari, tanpa
ada seorang pun yang menemaninya. Hal ini semakna dengan firman Allah Swt.:
{وَيَدْعُ
الإنْسَانُ بِالشَّرِّ دُعَاءَهُ بِالْخَيْرِ وَكَانَ الإنْسَانُ
عَجُولا}
Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan.
(Al-Isra: 11). hingga akhir ayat.
Mujahid di dalam tafsir ayat ini. yaitu firman-Nya: Dan kalau sekiranya
Allah menyegerakan kejahatan bagi manusia seperti permintaan mereka untuk
menyegerakan kebaikan. (Yunus: 11). hingga akhir ayat. mengatakan bahwa
perumpamaannya ialah seperti perkataan seorang tua kepada anaknya atau harta
bendanya jika ia marah terhadapnya, "Ya Allah, janganlah Engkau berkati dia, dan
laknatilah dia." Seandainya permintaan mereka itu dikabulkan dengan segera
sebagaimana dikabulkan bagi mereka dalam hal kebaikan, niscaya akan binasalah
mereka.