Tafsir Surat Hud, ayat 50-52
{وَإِلَى
عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا قَالَ يَا قَوْمِ اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ
غَيْرُهُ إِنْ أَنْتُمْ إِلا مُفْتَرُونَ (50) يَا قَوْمِ لَا أَسْأَلُكُمْ
عَلَيْهِ أَجْرًا إِنْ أَجْرِيَ إِلا عَلَى الَّذِي فَطَرَنِي أَفَلا تَعْقِلُونَ
(51) وَيَا قَوْمِ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوبُوا إِلَيْهِ يُرْسِلِ
السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا وَيَزِدْكُمْ قُوَّةً إِلَى قُوَّتِكُمْ وَلا
تَتَوَلَّوْا مُجْرِمِينَ (52) }
Dan kepada kaum ‘Ad
(Kami utus) saudara mereka Hud. Ia
berkata: "Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagi kalian Tuhan
selain Dia. Kalian hanya mengada-adakan saja. Hai kaumku, aku tidak meminta upah
kepada kalian bagi seruanku ini. Upahku tidak lain hanyalah dari Allah yang
telah menciptakanku. Maka tidakkah kalian memikirkan(nya)?” Dan (dia
berkata), "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhan kalian lalu bertobatlah
kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atas kalian, dan Dia
akan menambahkan kekuatan kepada kekuatan kalian, dan janganlah kalian berpaling
dengan berbuat dosa.”
Allah Swt. telah berfirman, "Dan telah Kami utus,
{إِلَى
عَادٍ أَخَاهُمْ هُودًا}
kepada kaum 'Ad saudara mereka Hud. (Hud: 50)
untuk memerintahkan mereka agar menyembah Allah semata, tiada sekutu
bagi-Nya, dan melarang mereka menyembah berhala-berhala yang mereka ada-adakan
dan mereka jadikan nama-namanya sebagai tuhan-tuhan sembahan mereka. Nabi Hud
mengatakan pula kepada kaumnya bahwa dia tidak mengharapkan suatu upah pun dari
mereka atas nasihat dan penyampaian risalah dari Allah ini, sesungguhnya yang ia
harapkan hanyalah pahala Allah belaka yang telah menciptakannya.
{أَفَلا
تَعْقِلُونَ}
Maka tidakkah kalian memikirkan(nya)? (Hud: 51)
Yakni memikirkan orang yang menyeru kepada kalian untuk kebaikan dunia dan
akhirat kalian tanpa upah sedikit pun.
Kemudian Nabi Hud menganjurkan kaumnya untuk beristigfar, karena dengan
istigfar itu dosa-dosa yang telah lalu dapat dihapuskan, dan hendaknyalah mereka
bertobat dari dosa-dosa tersebut di masa mendatangnya. Barang siapa yang
menyandang sifat ini, niscaya Allah akan memudahkan jalan rezekinya dan semua
urusannya, dan Allah akan selalu memeliharanya. Karena itulah disebutkan oleh
firman-Nya:
{يُرْسِلِ
السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا}
niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras atas kalian. (Hud: 52;
Nuh: 11)
Di dalam sebuah hadis disebutkan seperti berikut:
"مَنْ
لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مَنْ كُلِّ هَم فَرَجًا، وَمَنْ كُلِّ
ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ".
Barang siapa yang tetap melakukan istigfar, Allah menjadikan baginya
kemudahan dari setiap kesulitan dan dari setiap kesempitan jalan keluarnya,
serta Allah memberinya rezeki dari arah yang tidak diduga-duganya.