Tafsir Surat At-Taubah, ayat 105
{وَقُلِ
اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ
وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا
كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (105) }
Dan katakanlah, "Bekerjalah kalian, maka Allah
dan Rasul-Nya Serta orang orang mukmin akan melihat pekerjaan kalian itu
dan kalian akan dikembalikan kepada
(Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu
diberitakan-Nya kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan.”
Mujahid mengatakan bahwa hal ini merupakan ancaman dari Allah terhadap
orang-orang yang menentang perintah-perintah-Nya, bahwa amal perbuatan mereka
kelak akan ditampilkan di hadapan Allah Swt. dan Rasul-Nya serta orang-orang
mukmin. Hal ini pasti akan terjadi kelak di hari kiamat, seperti yang disebutkan
oleh Allah Swt. dalam ayat lain melalui firman-Nya:
{يَوْمَئِذٍ
تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ}
Pada hari itu kalian akan dihadapkan (kepada Tuhan kalian), tiada
sesuatu pun dari keadaan kalian yang tersembunyi (bagi Allah). (Al-Haqqah:
18)
{يَوْمَ
تُبْلَى السَّرَائِرُ}
Pada hari ditampakkan segala rahasia. (At-Thariq: 9)
{وَحُصِّلَ
مَا فِي الصُّدُورِ}
Dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada. (Al-'Adiyat: 10)
Adakalanya Allah Swt. menampakkan hal tersebut kepada orang-orang di dunia
ini, seperti yang dikatakan oleh Imam Ahmad. Ia mengatakan:
حَدَّثَنَا
حَسَنُ بْنُ مُوسَى، حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعة، حَدَّثَنَا دَرَّاج، عَنْ أَبِي
الْهَيْثَمِ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: "لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ يَعْمَلُ فِي صَخْرَةٍ صَماء
لَيْسَ لَهَا بَابٌ وَلَا كُوَّة، لَأَخْرَجَ اللَّهُ عَمَلَهُ لِلنَّاسِ كَائِنًا
مَا كَانَ".
telah menceritakan kepada kami Hasan ibnu Musa, telah menceritakan kepada
kami Ibnu Luhai'ah, telah menceritakan kepada kami Darij, dari Abul Haisam, dari
Abu Sa'id secara marfu', dari Rasulullah Saw., bahwa Rasulullah Saw.
telah bersabda: Seandainya seseorang di antara kalian beramal di dalam sebuah
batu besar, benda mati, tanpa ada pintu dan lubangnya, niscaya Allah akan
mengeluarkan amalnya kepada semua orang seperti apa yang telah
diamalkannya.
Telah disebutkan bahwa amal orang-orang yang masih hidup ditampilkan kepada
kaum kerabat dan kabilahnya yang telah mati di alam Barzakh, seperti apa yang
diriwayatkan oleh Abu Daud At-Tayalisi, bahwa telah menceritakan kepada kami
As-Silt ibnu Dinar, dari Al-Hasan, dari Jabir ibnu Abdullah yang mengatakan
bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:
"إن
أَعْمَالَكُمْ تُعْرَضُ عَلَى أَقْرِبَائِكُمْ وَعَشَائِرِكُمْ فِي قُبُورِهِمْ،
فَإِنْ كَانَ خَيْرًا اسْتَبْشَرُوا بِهِ، وَإِنْ كَانَ غَيْرَ ذَلِكَ قَالُوا:
"اللَّهُمَّ، أَلْهِمْهُمْ أَنْ يَعْمَلُوا بِطَاعَتِكَ".
Sesungguhnya amal-amal kalian ditampilkan kepada kaum kerabat dan famili
kalian di dalam kubur mereka Jika amal perbuatan kalian itu baik, maka mereka
merasa gembira dengannya. Dan jika amal perbuatan kalian itu sebaliknya, maka
mereka berdoa, "Ya Allah, berilah mereka ilham (kekuatan) untuk
mengamalkan amalan taat kepada-Mu."
Imam Ahmad mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, dari
Sufyan, dari orang yang telah mendengarnya dari Anas, bahwa Rasulullah Saw.
pernah bersabda:
"إِنَّ
أَعْمَالَكُمْ تُعْرَضُ عَلَى أَقَارِبِكُمْ وَعَشَائِرِكُمْ مِنَ الْأَمْوَاتِ،
فَإِنْ كَانَ خَيْرًا اسْتَبْشَرُوا بِهِ، وَإِنْ كَانَ غَيْرَ ذَلِكَ قَالُوا:
اللَّهُمَّ، لَا تُمِتْهُمْ حَتَّى تَهْدِيَهُمْ كَمَا هَدَيْتَنَا"
Sesungguhnya amal-amal kalian ditampilkan kepada kaum kerabat dan famili
kalian yang telah mati. Jika hal itu baik maka mereka bergembira
karenanya; dan jika hal itu sebaliknya, maka mereka berdoa, "Ya Allah, janganlah
Engkau matikan mereka sebelum Engkau beri mereka hidayah, sebagaimana Engkau
telah memberi kami hidayah.”
Imam Bukhari mengatakan, Siti Aisyah pernah berkata bahwa apabila kamu merasa
kagum dengan kebaikan amal seorang muslim, maka ucapkanlah firman-Nya:
Bekerjalah kalian, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan
melihat pekerjaan kalian itu. (At-Taubah: 105)
Dalam hadis terdapat hal yang semisal dengan asar di atas.
قَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا
يَزِيدُ، حَدَّثَنَا حُمَيد، عَنْ أَنَسٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "لَا عَلَيْكُمْ أَنْ تَعْجَبُوا بِأَحَدٍ حَتَّى
تَنْظُرُوا بِمَ يُخْتَمُ لَهُ؟ فَإِنَّ الْعَامِلَ يَعْمَلُ زَمَانًا مِنْ
عُمُرِهِ -أَوْ: بُرهَة مِنْ دَهْرِهِ -بِعَمَلٍ صَالِحٍ لَوْ مَاتَ عَلَيْهِ
لَدَخَلَ الْجَنَّةَ، ثُمَّ يَتَحَوَّلُ فَيَعْمَلُ عَمَلًا سَيِّئًا، وَإِنَّ
الْعَبْدَ لَيَعْمَلُ الْبُرْهَةَ مِنْ دَهْرِهِ بِعَمَلٍ سَيِّئٍ،
لو مَاتَ
عَلَيْهِ دَخَلَ النَّارَ، ثُمَّ يَتَحَوَّلُ فَيَعْمَلُ عَمَلًا صَالِحًا، وَإِذَا
أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ قَبْلَ مَوْتِهِ". قَالُوا: يَا
رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ: قَالَ: "يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ
ثُمَّ يَقْبِضُهُ عَلَيْهِ"
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yazid, telah
menceritakan kepada kami Humaid, dari Anas, bahwa Rasulullah Saw. telah
bersabda: Janganlah dahulu kalian merasa kagum dengan (amal) seseorang
sebelum kalian melihat apa yang diamalkannya pada penghujung usianya. Karena
sesungguhnya seseorang melakukan amalnya pada suatu masa atau suatu hari dari
usianya dengan amal yang saleh. Seandainya ia mati dalam keadaan mengamalkannya,
niscaya ia masuk surga. Akan tetapi keadaannya berubah, ia mengamalkan amalan
yang buruk. Dan sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengerjakan suatu amal
buruk dalam suatu saat dari usianya. Seandainya ia mati dalam keadaan
mengamalkannya, niscaya ia masuk neraka. Tetapi keadaannya berubah, lalu ia
mengamalkan amalan yang saleh. Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi
hamba-Nya, maka Dia memberikan dorongan kepadanya untuk beramal sebelum matinya.
Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah caranya Allah
memberikan dorongan untuk beramal kepadanya?" Rasulullah Saw. bersabda,
"Allah memberinya taufik (bimbingan) untuk melakukan amal saleh, kemudian
Allah mencabut nyawanya dalam keadaan demikian."
Hadis dengan melalui jalur ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara
munfarid.