Tafsir Surat Al-A'raf, ayat 158
{قُلْ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا الَّذِي لَهُ
مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ لَا إِلَهَ إِلا هُوَ يُحْيِي وَيُمِيتُ فَآمِنُوا
بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الأمِّيِّ الَّذِي يُؤْمِنُ بِاللَّهِ
وَكَلِمَاتِهِ وَاتَّبِعُوهُ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ (158) }
Katakanlah, "Hai manusia, sesungguhnya aku
adalah utusan Allah kepada kalian semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan
langit dan bumi; tidak ada Tuhan selain Dia, Yang menghidupkan dan mematikan,
maka berimanlah kalian kepada Allah dan Rasulnya, nabi yang ummi yang beriman
kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya), dan ikutilah dia supaya kalian
mendapat petunjuk.Allah Swt. berfirman kepada Nabi-Nya, yaitu Nabi Muhammad Saw.:
{قُلْ}
Katakanlah. (Al-A'raf: 158) hai Muhammad
{يَا
أَيُّهَا النَّاسُ}
Hai manusia. (Al-A'raf: 158}Khitab atau pembicaraan ini ditujukan kepada seluruh umat manusia, baik yang berkulit merah maupun yang berkulit hitam, baik orang Arab maupun orang 'Ajam (selain Arab).
{إِنِّي
رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا}
sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepada kalian semua. (Al-A'raf:
158)Yaitu kepada seluruh umat manusia. Hal ini merupakan kemuliaan dan keutamaan yang dimiliki oleh Nabi Muhammad Saw., yaitu beliau adalah penutup para nabi dan diutus oleh Allah kepada seluruh umat manusia, seperti yang disebutkan di dalam firman lainnya:
{قُلِ
اللَّهُ شَهِيدٌ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ وَأُوحِيَ إِلَيَّ هَذَا الْقُرْآنُ
لأنْذِرَكُمْ بِهِ وَمَنْ بَلَغَ}
Katakanlah, "Allah.” Dia menjadi saksi antara aku dan kalian. Dan
Al-Qur’an ini diwahyukan kepadaku supaya dengan dia aku memberi peringatan
kepada kalian dan kepada orang-orang yang sampai Al-Qur'an (kepadanya).
(Al-An'am: 19)
{وَمَنْ
يَكْفُرْ بِهِ مِنَ الأحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهُ}
Dan barang siapa di antara mereka (orang-orang Quraisy) dan
sekutu-sekutunya yang kafir kepada Al-Qur'an, maka nerakalah tempat yang
diancamkan baginya. (Hud: 17)
{وَقُلْ
لِلَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ وَالأمِّيِّينَ أَأَسْلَمْتُمْ فَإِنْ أَسْلَمُوا
فَقَدِ اهْتَدَوْا وَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْكَ
الْبَلاغُ}
Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al-Kitab dan kepada
orang-orang yang ummi. Apakah kalian (mau) masuk Islam?" Jika mereka masuk
Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk. Dan jika mereka berpaling,
maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). (Ali Imran:
20)Ayat-ayat lainnya mengenai hal ini cukup banyak, sama banyaknya dengan hadis-hadis yang membahas masalah ini, sehingga sulit dihitung. Hal ini merupakan perkara agama yang harus diketahui secara daruri, yaitu bahwa Nabi Saw. diutus untuk seluruh umat manusia.
Sehubungan dengan tafsir ayat ini Imam Bukhari mengatakan:
حَدَّثَنَا
عَبْدِ اللَّهِ، حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ وَمُوسَى بْنُ
هَارُونَ قَالَا حَدَّثَنَا الْوَلِيدُ بْنُ مُسْلِمٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهُ
بن العلاء بن زَبْر حدثني بسر ابن عُبَيْدِ اللَّهِ، حَدَّثَنِي أَبُو إِدْرِيسَ
الْخَوْلَانِيُّ قَالَ: سَمِعْتُ أَبَا الدَّرْدَاءِ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ،
يَقُولُ: كَانَتْ بَيْنَ أَبِي بَكْرٍ وَعُمَرَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا،
مُحَاوَرَةٌ، فَأَغْضَبَ أَبُو بَكْرٍ عُمَرَ، فَانْصَرَفَ عُمَرُ عَنْهُ
مُغْضَبًا، فَأَتْبَعَهُ أَبُو بَكْرٍ يَسْأَلُهُ أَنْ يَسْتَغْفِرَ لَهُ، فَلَمْ
يَفْعَلْ حَتَّى أَغْلَقَ بَابَهُ فِي وَجْهِهِ، فَأَقْبَلَ أَبُو بَكْرٍ إِلَى
رسول الله صلى الله عليه وسلم -فقال أَبُو الدَّرْدَاءِ: وَنَحْنُ عِنْدُهُ
-فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ "أَمَّا صَاحِبُكُمْ
هَذَا فقد غامر" -أي: غَاضَبَ
وَحَاقَدَ -قَالَ: وَنَدِمَ عُمَرُ عَلَى مَا كَانَ مِنْهُ، فَأَقْبَلَ حَتَّى
سَلَّمَ وَجَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَصَّ
عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْخَبَرَ -قَالَ أَبُو
الدَّرْدَاءِ: وَغَضِبَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
وَجَعَلَ أَبُو بَكْرٍ يَقُولُ: وَاللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ لَأَنَا كُنْتُ
أَظْلَمَ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "هَلْ
أَنْتُمْ تَارِكُوا لِي صَاحِبِي؟ إِنِّي قُلْتُ: يَأَيُّهَا النَّاسُ، إِنِّي
رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكُمْ جَمِيعًا، فَقُلْتُمْ: كَذَبْتَ وَقَالَ أَبُو بَكْرٍ:
صَدَقْتَ".
telah menceritakan kepada kami Abdullah dan Sulaiman ibnu Abdur Rahman dan
Musa ibnu Harun; keduanya mengatakan, telah menceritakan kepada kami Al-Walid
ibnu Muslim, telah menceritakan kepada kami Abdullah ibnul Ala ibnu Zaid, telah
menceritakan kepadaku Bisr ibnu Abdullah, telah menceritakan kepadaku Abu Idris
Ai-Khaulani yang mengatakan, "Saya pernah mendengar Abu Darda r.a. mengatakan
bahwa pernah terjadi dialog antara Abu Bakar dan Umar. Abu Bakar membuat Umar
marah, maka Umar pergi meninggalkannya dalam keadaan emosi. Lalu Abu Bakar
mengikutinya seraya meminta kepada Umar agar mau memohonkan ampunan buatnya,
tetapi Umar tidak melakukannya dan langsung menutup pintu rumahnya di hadapan
Abu Bakar. Lalu Abu Bakar menghadap Rasulullah Saw. Abu Darda melanjutkan
kisahnya, bahwa saat itu dirinya ada bersama Rasulullah Saw. Maka Rasulullah
Saw. bersabda, 'Ingatlah, teman kalian ini sedang dalam keadaan emosi,'
yakni iri dan marah. Akhirnya Umar menyesali perbuatannya terhadap Abu Bakar.
Lalu ia datang menghadap dan mengucapkan salam serta duduk di sebelah Nabi Saw.,
kemudian menceritakan duduk perkaranya kepada Rasulullah Saw. Abu Darda
melanjutkan kisahnya, bahwa setelah itu Rasulullah Saw. marah, dan Abu Bakar
berkata, 'Demi Allah, wahai Rasulullah, dalam hal ini sayalah yang aniaya.' Maka
Rasulullah Saw. bersabda, 'Apakah kalian meninggalkan temanku karena aku?
Sesungguhnya aku telah mengatakan, 'Hai manusia, sesungguhnya aku adalah utusan
Allah kepada kalian semua,' lalu kalian menjawab, 'Engkau dusta,' sedangkan Abu
Bakar mengatakan, 'Engkau benar'."Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari secara munfarid.
وَقَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ
بْنُ مُسْلِمٍ، حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ أَبِي زِيَادٍ، عَنْ مِقْسَمٍ، عَنِ ابْنِ
عَبَّاسٍ [رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ] أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ قَالَ: "أُعْطِيتُ خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ نَبِيٌّ قَبْلِي -وَلَا
أَقُولُهُ فَخْرًا: بُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ كَافَّةً: الْأَحْمَرِ وَالْأَسْوَدِ،
وَنُصِرْتُ بِالرُّعْبِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ، وَأُحِلَّتْ لِيَ الْغَنَائِمُ وَلَمْ
تَحِلَّ لِأَحَدٍ قَبْلِي، وَجُعِلَتْ لِيَ الْأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا،
وَأُعْطِيتُ الشَّفَاعَةَ فَأَخَّرْتُهَا لِأُمَّتِي، فَهِيَ لِمَنْ لَا يُشْرِكُ
بِاللَّهِ شَيْئًا"
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdus Samad, telah
menceritakan kepada kami Abdul Aziz ibnu Muslim, telah menceritakan kepada kami
Yazid ibnu Abu Ziyad, dari Miqsam, dari Ibnu Abbas secara marfu', bahwa
Rasulullah Saw. telah bersabda: Aku dianugerahi lima perkara yang belum
pernah diberikan kepada seorang nabi pun sebelumku, aku katakan hal ini bukan
membanggakan diri. Aku diutus untuk semua umat manusia, baik yang berkulit
merah maupun yang berkulit hitam; aku diberi pertolongan melalui rasa gentar
(yang mencekam hati musuh) sejauh perjalanan satu bulan; dan dihalalkan
semua ganimah bagiku, padahal ganimah tidak dihalalkan bagi seorang pun
sebelumku; dan bumi ini dijadikan bagiku sebagai masjid dan sarana bersuci; dan
aku diberi izin memberikan syafaat, maka sengaja saya tangguhkan buat umatku di
hari kiamat nanti. Syafaatku akan diperoleh oleh orang yang tidak
mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun.Sanad hadis berpredikat jayyid, tetapi mereka tidak mengetengahkannya.
قَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ أَيْضًا: حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ، حَدَّثَنَا
بَكْرُ بْنُ مُضَرَ، عن أبي الهاد، عن عمرو ابن شُعَيْبٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ
جَدِّهِ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَامَ غَزْوَةِ
تَبُوكَ، قَامَ مِنَ اللَّيْلِ يُصَلِّي، فَاجْتَمَعَ وَرَاءَهُ رِجَالٌ مِنْ
أَصْحَابِهِ يَحْرُسُونَهُ، حَتَّى إِذَا صَلَّى انْصَرَفَ إِلَيْهِمْ فَقَالَ
لَهُمْ: "لَقَدْ أُعْطِيتُ اللَّيْلَةَ خَمْسًا مَا أُعْطِيَهُنَّ أَحَدٌ قَبْلِي،
أَمَّا أَنَا فَأُرْسِلْتُ إِلَى النَّاسِ كُلِّهِمْ عَامَّةً وَكَانَ مَنْ قَبْلِي
إِنَّمَا يُرْسَلُ إِلَى قَوْمِهِ، وَنُصِرْتُ عَلَى الْعَدُوِّ بِالرُّعْبِ،
وَلَوْ كَانَ بَيْنِي وَبَيْنَهُمْ مَسِيرَةَ شَهْرٍ لَمُلِئَ مِنِّي رُعْبًا،
وَأُحِلَّتْ لِيَ الْغَنَائِمُ آكُلُهَا وَكَانَ مَنْ قَبْلِي يُعَظِّمُونَ
أَكْلَهَا، كَانُوا يَحْرِقُونَهَا، وَجُعِلَتْ لِيَ الْأَرْضُ مَسَاجِدَ
وَطَهُورًا، أَيْنَمَا أَدْرَكَتْنِي الصَّلَاةُ تَمَسَّحْتُ وَصَلَّيْتُ، وَكَانَ
مِنْ قَبْلِي يُعَظِّمُونَ ذَلِكَ، إِنَّمَا كَانُوا يُصَلُّونَ فِي بِيَعِهِمْ
وَكَنَائِسِهِمْ، وَالْخَامِسَةُ هِيَ مَا هِيَ، قِيلَ لِي: سَلْ؛ فَإِنَّ كُلَّ
نَبِيٍّ قَدْ سَأَلَ. فَأَخَّرْتُ مَسْأَلَتِي إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، فَهِيَ
لَكُمْ وَلِمَنْ شَهِدَ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ"
Imam Ahmad mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami qutaibah ibnu
Sa'id, telah menceritakan kepada kami Bakar ibnu Mudar, dari Abul Had, dari Amr
ibnu Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya, bahwa di suatu malam pada tahun
Perang Tabuk Rasulullah Saw. bangkit mengerjakan salat sunatnya. Lalu
berkumpullah di belakangnya sejumlah lelaki dari kalangan sahabat-sahabatnya
mengawalnya. Setelah Rasulullah Saw. menyelesaikan salatnya, beliau menemui
mereka dan bersabda kepada mereka: Sesungguhnya telah diberikan kepadaku
malam ini lima perkara yang tidak pernah diberikan kepada seorang pun sebelumku.
Ingatlah, aku diutus kepada seluruh umat manusia secara umum, sedangkan
sebelumku hanya diutus untuk kaumnya saja; aku diberi pertolongan dalam
menghadapi musuh melalui rasa gentar (yang mencekam hati mereka),
sekalipun jarak antara aku dan mereka sejauh perjalanan satu bulan, mereka
tetap dicekam oleh rasa gentar terhadapku. Dan dihalalkan bagiku memakan
semua ganimah, sedangkan sebelumku, mereka merasa berdosa besar memakannya,
mereka hanya membakarnya. Dan bumi ini dijadikan bagiku sebagai masjid
dan sarana bersuci, di manapun waktu salat menemuiku aku dapat bertayamum dan
salat; padahal sebelumku, mereka merasa berdosa besar melakukan hal itu.
Sesungguhnya orang-orang sebelumku hanyalah salat di dalam biara-biara dan
gereja-gereja mereka dan yang kelima ialah tiada lain dikatakan
kepadaku, "Mintalah! " Sesungguhnya setiap nabi telah meminta (kepada
Allah), sedangkan aku sengaja menangguhkan permintaanku sampai hari
kiamat nanti. Hal itu untuk kalian dan untuk semua orang yang bersaksi
bahwa tidak ada Tuhan selain AllahSanad hadis ini jayyid lagi kuat, tetapi mereka (para ahli hadis) tidak mengetengahkannya.
قَالَ
أَيْضًا: حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ، حَدَّثَنَا شُعْبَةُ، عَنْ أَبِي
بِشْرٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنِ أَبِي مُوسَى الْأَشْعَرِيِّ، رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قال:
"مَنْ سَمِعَ بِي مِنْ أُمَّتِي أَوْ يَهُودِيٌّ أَوْ نَصْرَانِيٌّ، فَلَمْ
يُؤْمِنْ بِي، لَمْ يَدْخُلِ الْجَنَّةَ"
Imam Ahmad mengatakan pula, telah menceritakan kepada kami Muhammad ibnu
Ja'far, telah menceritakan kepada kami Syu'bah, dari Abu Bisyr, dari Sa'id ibnu
Jubair, dari Abu Musa Al-Asy'ari r.a., dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda:
Barangsiapa yang pernah mendengar tentang diriku dari kalangan umatku, baik
dia seorang Yahudi ataupun seorang Nasrani, lalu ia tidak beriman kepadaku,
niscaya dia tidak dapat masuk surga.Hadis ini di dalam kitab Sahih Muslim diriwayatkan melalui jalur lain, dari Abu Musa Al-Asy'ari yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:
"وَالَّذِي
نَفْسِي بِيَدِهِ، لَا يَسْمَعُ بِي رَجُلٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ: يَهُودِيٌّ
وَلَا نَصْرَانِيٌّ، ثُمَّ لَا يؤمن بي إلا دخل النار"
Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaan-Nya. tiada
seorang lelaki pun dari kalangan umat ini yang mendengar perihal diriku, baik
seorang Yahudi ataupun seorang Nasrani. kemudian ia tidak beriman kepadaku,
melainkan masuk neraka.
قَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا حَسَنٌ، حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ، حَدَّثَنَا
أَبُو يُونُسَ -وَهُوَ سُلَيْمُ بْنُ جُبَيْرٍ -عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنْ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، أَنَّهُ قَالَ: "وَالَّذِي
نَفْسِي بِيَدِهِ، لَا يَسْمَعُ بِي أَحَدٌ مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ: يَهُودِيٌّ
أَوْ نَصْرَانِيٌّ، ثُمَّ يَمُوتُ وَلَا يُؤْمِنْ بِالَّذِي أُرْسِلْتُ بِهِ،
إِلَّا كَانَ مِنْ أَصْحَابِ النَّارِ".
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Hasan, telah menceritan
kepada Kami Ibnul Lahi’ah telah menceritakan kepada kami Abu Yunus (yaitu Salim
ibnu Jubair), dari Abu Hurairah, dari Rasulullah Saw. yang telah bersabda:
Demi Tuhan yang jiwaku berada di dalam genggaman kekuasaannya, tiada seorang
pun dari kalangan umat ini yang mendengar tentang diriku, baik dia seorang
Yahudi ataupun seorang Nasrani, kemudian ia mati dalam keadaan tidak beriman
kepada apa yang disampaikan olehku, melainkan ia termasuk penghuni
neraka.Hadis diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara munfarid.
قَالَ
الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا حُسَيْنُ بْنُ مُحَمَّدٍ، حَدَّثَنَا
إِسْرَائِيلُ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنْ أَبِي بُرْدَة، عَنْ أَبِي مُوسَى،
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: "أُعْطِيتُ خَمْسًا: بُعِثْتُ إِلَى الْأَحْمَرِ وَالْأَسْوَدِ،
وَجُعِلَتْ لِي الْأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا، وَأُحِلَّتْ لِيَ الْغَنَائِمُ
وَلَمْ تَحِلَّ لِمَنْ كَانَ قَبْلِي، وَنُصِرْتُ بِالرُّعْبِ شَهْرًا وَأُعْطِيتُ
الشَّفَاعَةَ -وَلَيْسَ مِنْ نَبِيٍّ إِلَّا وَقَدْ سَأَلَ الشَّفَاعَةَ، وَإِنِّي
قَدِ اخْتَبَأْتُ شَفَاعَتِي، ثُمَّ جَعَلْتُهَا لِمَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِي لَمْ
يُشْرِكْ بِاللَّهِ شَيْئًا"
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Husain ibnu Muhammad,
telah menceritakan kepada kami Israil, dari Abu Ishaq; dari Abu Burdah, dari Abu
Musa r .a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Aku
dianugerahi lima perkara; Aku diutus kepada orang yang berkulit merah dan
berkulit hitam (seluruh umat manusia), bumi ini dijadikan untukku sebagai
masjid dan sarana bersuci; dihalalkan bagiku semua ganimah, padahal ganimah
tidak dihalalkan bagi orang-orang sebelumku; dan aku diberi pertolongan melalui
rasa gentar (yang mencekam hati musuh) sejauh perjalanan satu bulan; dan
aku diberi izin memberi syafaat, padahal tidak ada seorang nabi pun melainkan
memohon syafaat; dan sesungguhnya aku simpan syafaatku, kemudian aku akan
memberikannya kepada setiap orang dari umatku yang mati dalam keadaan tidak
mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun.Hadis ini pun sanadnya sahih, tetapi menurut kami tidak ada seorang pun dari mereka (ahli hadis) yang mengetengahkannya.
Hadis yang semisal terdapat dalam hadis lain melalui Ibnu Umar yang diriwayatkan dengan sanad yang jayyid pula. Hadis ini memang ada di dalam kitab Sahihain melalui hadis Jabir ibnu Abdullah yang menceritakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:
"أُعْطِيتُ
خَمْسًا لَمْ يُعْطَهُنَّ أَحَدٌ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ قَبْلِي: نُصِرْتُ
بِالرُّعْبِ مَسِيرَةَ شَهْرٍ، وَجُعِلَتْ لِي الْأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا،
فَأَيُّمَا رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِي أَدْرَكَتْهُ الصَّلَاةُ فَلْيُصَلِّ، وَأُحِلَّتْ
لِيَ الْغَنَائِمُ، وَلَمْ تَحِلَّ لِأَحَدٍ قبلي، وَأُعْطِيتُ الشَّفَاعَةَ،
وَكَانَ النَّبِيُّ [صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ] يُبْعَثُ إِلَى قَوْمِهِ،
وَبُعِثْتُ إِلَى النَّاسِ عَامَّةً"
Aku dianugerahi lima perkara yang belum pernah diberikan kepada nabi-nabi
sebelumku. Aku diberi pertolongan melalui rasa gentar (yang mencekam hati
musuh) sejauh perjalanan satu bulan, bumi ini dijadikan untukku sebagai
masjid dan sarana bersuci, maka siapa pun orangnya dari kalangan umatku menemui
waktu salat, hendaklah ia salat (di tempat itu), dihalalkan bagiku semua
ganimah yang tidak pernah dihalalkan kepada seorang pun sebelumku, dan aku
diberi izin untuk memberi syafaat; dan adalah seorang nabi itu diutus hanya
untuk kaumnya saja, sedangkan aku diutus untuk seluruh uawt manusia.
*******************
Firman Allah Swt.:
{الَّذِي
لَهُ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالأرْضِ لَا إِلَهَ إِلا هُوَ يُحْيِي
وَيُمِيتُ}
Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan selain Dia, Yang
menghidupkan dan Yang mematikan. (Al-A'raf: 158)Semuanya itu adalah sifat Allah yang disebutkan oleh Rasulullah Saw. melalui sabdanya. Dengan kata lain, aku diutus oleh Tuhan Yang menciptakan segala sesuatu, Yang memiliki semuanya, Yang di tangan kekuasaan-Nya semua kerajaan, demikian pula menghidupkan dan mematikan, dan hanya Dialah yang berhak memberi keputusan.
*******************
Firman Allah Swt.:
{فَآمِنُوا
بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ النَّبِيِّ الأمِّيِّ}
maka berimanlah kalian kepada Allah dan Rasul-Nya, nabi yang ummi.
(Al-A'raf: 158)Nabi Saw. memberitahukan kepada mereka bahwadirinya adalah utusan Allah kepada mereka, kemudian memerintahkan mereka agar mengikutinya dan beriman kepadanya.
{النَّبِيِّ
الأمِّيِّ}
Nabi yang ummi. (Al-A'raf: 158)Yaitu nabi yang telah dijanjikan dan telah diberitakan kepada kalian melalui kitab-kitab terdahulu sebagai berita gembira akan kedatangannya, karena sesungguhnya sifat-sifatnya disebutkan di dalam kitab-kitab mereka (kaum Ahli Kitab). Karena itulah ia disebut nabi yang ummi.
*******************
Firman Allah Swt.:
{يُؤْمِنُ
بِاللَّهِ وَكَلِمَاتِهِ}
yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya. (Al-A'raf:
158)Yakni yang ucapan dan amal perbuatannya bersesuaian, dan dia beriman kepada apa yang diturunkan kepadanya dari Tuhan-Nya.
{وَاتَّبِعُوهُ}
dan ikutilah dia. (Al-A'raf: 158) Maksudnya, tempuhlah jalannya dan titilah jejaknya.
{لَعَلَّكُمْ
تَهْتَدُونَ}
supaya kalian mendapat petunjuk (Al-A'raf: 158) Yaitu mendapat petunjuk ke jalan yang lurus.