Tafsir Surat Al-A'raf, ayat 152-153
{إِنَّ
الَّذِينَ اتَّخَذُوا الْعِجْلَ سَيَنَالُهُمْ غَضَبٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَذِلَّةٌ فِي
الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَكَذَلِكَ نَجْزِي الْمُفْتَرِينَ (152) وَالَّذِينَ
عَمِلُوا السَّيِّئَاتِ ثُمَّ تَابُوا مِنْ بَعْدِهَا وَآمَنُوا إِنَّ رَبَّكَ مِنْ
بَعْدِهَا لَغَفُورٌ رَحِيمٌ (153) }
Sesungguhnya orang-orang yang menjadikan anak
lembu (sebagai sembahannya), kelak akan
menimpa mereka kemurkaan dari Tuhan mereka dan kehinaan dalam kehidupan di
dunia. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang membuat-buat
kesombongan. Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertobat sesudah
itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu sesudah tobat yang disertai dengan iman
itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.Murka Allah yang menimpa kaum Bani Israil karena mereka menyembah patung anak lembu itu ialah, Allah tidak menerima tobat mereka sebelum sebagian dari mereka membunuh'sebagian yang lain, seperti yang telah dijelaskan di dalam surat Al Baqarah:
{فَتُوبُوا
إِلَى بَارِئِكُمْ فَاقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ عِنْدَ
بَارِئِكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ إِنَّهُ هُوَ التَّوَّابُ
الرَّحِيمُ}
Maka bertobatlah kepada Tuhan yang menjadikan kalian, dan bunuhlah diri
kalian. Hal itu adalah lebih baik bagi kalian pada sisi Tuhan yang menjadikan
kalian; maka Allah akan menerima tobat kalian. Sesungguhnya Dialah Yang Maha
Penerima tobat lagi Maha Penyayang. (Al-Baqarah: 54)Adapun mengenai kehinaan yang menimpa mereka sesudah itu ialah kehinaan dan kenistaan mereka dalam kehidupan di dunia.
*******************
Firman Allah Swt.:
{وَكَذَلِكَ
نَجْزِي الْمُفْتَرِينَ}
Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang membuat-buat
kebohongan. (Al-A'raf: 152)Pembalasan ini pasti akan menimpa orang yang membuat-buat perkara bid'ah, karena sesungguhnya kehinaan bid'ah dan kenistaan melanggar petunjuk berhubungan langsung dengan hatinya dan ditanggung di atas kedua bahunya, seperti yang dikatakan oleh Al-Hasan Al-Basri, "Sesungguhnya kehinaan bid'ah berada di atas bahu para pelakunya, sekalipun begal-begal membawa mereka dan kuda-kuda ditunggangi oleh mereka."
Hal yang sama telah diriwayatkan oleh Ayyub As-Sukhtiyani, dari Abu Qilabah Al-Jurmi, bahwa ia membaca ayat ini dengan bacaan berikut:
{وَكَذَلِكَ
نَجْزِي الْمُفْتَرِينَ}
Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang membuat-buat
kebohongan. (Al-A'raf: 152)Kemudian ia mengatakan, "Demi Allah, kehinaan itu akan terus menimpa setiap orang yang membuat-buat kedustaan sampai hari kiamat"
Sufyan ibnu Uyaynah mengatakan bahwa semua pelaku bid'ah adalah orang yang hina.
Kemudian Allah Swt. mengingatkan hamba-hamba-Nya dan memberi petunjuk kepada mereka, bahwa Dia menerima tobat hamba-hamba-Nya dari semua dosa apa pun, sekalipun dari kekufuran atau kemusyrikan atau kemunafikan atau perpecahan. Dalam ayat selanjutnya disebutkan oleh firman-Nya:
{وَالَّذِينَ
عَمِلُوا السَّيِّئَاتِ ثُمَّ تَابُوا مِنْ بَعْدِهَا وَآمَنُوا إِنَّ
رَبَّكَ}
Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertobat sesudah itu dan
beriman; sesungguhnya Tuhanmu (Al-A'raf: 153)hai Muhammad, hai Rasul tobat, hai Nabi pembawa rahmat.
{مِنْ
بَعْدِهَا}
sesudah itu (Al-A'raf: 153) yakni sesudah tobat yang disertai dengan iman itu.
{لَغَفُورٌ
رَحِيمٌ}
adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang- (Al-A'raf: 153)Ibnu Abu Hatim mengatakan, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Muslim ibnu Ibrahim, telah menceritakan kepada kami Aban, telah menceritakan kepada kami Qatadah, dari Azrah, dari Al-Hasan, Al-Urni, dari Alqamah, dari Abdullah ibnu Mas'ud, bahwa ia pernah ditanya mengenai masalah tersebut, yakni masalah seorang lelaki yang berbuat zina dengan seorang wanita, lalu lelaki itu mengawininya. Maka Abdullah ibnu Mas'ud membacakan firman-Nya: Orang-orang yang mengerjakan kejahatan, kemudian bertobat sesudah itu dan beriman; sesungguhnya Tuhan kamu sesudah tobat yang disertai dengan iman itu adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Al-A'raf: 153)
Abdullah ibnu Mas'ud membaca ayat ini sepuluh kali tanpa ber-amar ma 'ruf dan ber-nahi munkar terhadap mereka.